Suara.com - Seorang dosen matematika di Baltimore City Community College dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena jualan nilai pada mahasiswanya selama hampir 7 tahun.
Menyadur Fox Baltimore Kamis (12/08), profesor bernama Edward Ennels ini mengaku bersalah atas penyuapan dan pelanggaran di Pengadilan Sirkuit Baltimore County.
Menurut Kantor Kejaksaan Agung Maryland, pada tahun 2020 Ennels mengumpulkan USD 2.815 dari sembilan mahasiswanya dari hasil suap.
Ennels secara langsung menawarkan nilai yang menguntungkan dengan imbalan uang pada mahasiswanya, mulai USD 150 untuk nilai C, USD 250 untuk nilai B dan yang tertinggi USD 500 untuk nilai A.
Jaksa mengatakan dia akan melakukan aksi tawar-menawar jika muridnya tak sanggup membayar. Pada 9 Agustus 2020, Ennels meminta USD 500 dari seorang siswa untuk ditukar dengan nilai kelulusan namun ditolak.
“Oh saya tidak punya maaf. Saya pasti akan terus belajar dan lulus ujian,” dan Ennels menjawab, "Berapa banyak yang Anda mampu?" Hingga siswa itu dan yang lainnya akhirnya setuju untuk membayar suap pada Ennels.
Pada bulan Desember 2020, seorang siswa Ennels yang diminta untuk membayar suap untuk nilai yang menguntungkan melaporkan tindakannya ke BCCC.
BCCC segera mengungkapkan masalah tersebut kepada penegak hukum untuk penyelidikan kriminal, yang akhirnya mengungkapkan ruang lingkup skema suap.
Menurut New York Times, pengacara Ennels mengatakan kliennya ketagihan main judi dan menjual nilai dilakukannya untuk mengimbangi hal itu.
Baca Juga: Terlilit Utang akibat Suka Judi dan Main Perempuan, Munada Nekat Bakar Pasar
“Dia orang yang baik, dia mencintai pekerjaannya, dia mencintai murid-muridnya,” katanya tentang Mr. Ennels. "Dia akan melewati ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Malam Perdana, Night at Ragunan Zoo Diserbu 3.713 Pengunjung: Kebanyakan Datang untuk Piknik
-
Polda Metro Jaya Mangkir, Sidang Praperadilan Aktivis Khariq Anhar Ditunda
-
Di Balik Janji Hijau, Dunia Didesak Bersihkan Tata Kelola Tambang
-
Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
-
Polisi Ungkap Alasan Tak Mau Gegabah Usut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Keluarga Korban Jadi Prioritas
-
Keracunan MBG Masih Terjadi, JPPI Catat Ribuan Orang Jadi Korban dalam Sepekan
-
Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Panggil Anggota DPRD Mojokerto
-
Fakta Baru Kematian Siswa SMP Grobogan: Di-bully Lalu Diadu Duel, Tulang Tengkuk Patah