Suara.com - Milisi Taliban dapat merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, dalam waktu 90 hari setelah mereka bangkit kembali dan membuat lebih banyak kemajuan di seluruh negeri, ujar pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS).
Pejabat pertahanan AS, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim pada Rabu (11/8/2021) waktu setempat, mengatakan penilaian baru tentang berapa lama Kabul dapat bertahan adalah hasil dari kemajuan cepat Taliban setelah pasukan asing pimpinan AS pergi.
"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," tambah pejabat itu, seraya mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan dapat membalikkan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan.
Kelompok Taliban sekarang menguasai 65 persen wilayah Afghanistan dan akan mengambil alih 11 ibu kota provinsi, kata seorang pejabat senior Uni Eropa, Selasa.
Faizabad, di provinsi timur laut Badakhshan, pada Rabu menjadi ibu kota provinsi kedelapan yang direbut oleh Taliban.
Pertempuran sangat intens di kota Kandahar, kata seorang dokter yang berbasis di provinsi Kandahar selatan.
Kandahar menerima sejumlah mayat pasukan Afghanistan dan beberapa Taliban yang terluka.
Semua pintu gerbang ke Kabul, terletak di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan, dipenuhi warga sipil yang melarikan diri dari kekerasan, kata sumber keamanan Barat.
Sulit untuk mengatakan apakah kelompok Taliban juga berhasil melewatinya, kata sumber itu.
Baca Juga: Taliban Kuasai Kembali Afganistan, Anak-anak Ikut Jadi Korban Kekerasan
"Ketakutannya adalah pelaku bom bunuh diri memasuki markas diplomatik untuk menakut-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," katanya.
Taliban ingin mengalahkan pemerintah yang didukung AS dan menerapkan kembali hukum Islam yang ketat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan serangan itu bertentangan dengan semangat kesepakatan 2020.
Taliban berkomitmen untuk melakukan pembicaraan tentang kesepakatan damai yang akan mengarah pada "gencatan senjata permanen dan komprehensif," kata Price pada Rabu.
"Semua indikasi setidaknya menunjukkan bahwa Taliban malah mengejar kemenangan di medan perang."
"Menyerang ibu kota provinsi dan menargetkan warga sipil tidak sesuai dengan semangat kesepakatan," katanya.
Berita Terkait
-
Taliban Kuasai Kembali Afganistan, Anak-anak Ikut Jadi Korban Kekerasan
-
Taliban Makin Ganas, Presiden AS Minta Afganistan Berjuang Sendiri
-
Afghanistan Kembali Kacau Setelah AS Tarik Pasukan, Warga Sipil Dihantui Ketakutan
-
Taliban Makin Menjadi, Kini Kuasai Daerah Paling 'Damai' di Afghanistan
-
Targetkan Media, Taliban Bunuh Manajer Radio di Afghanistan dan Culik Wartawan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya