Suara.com - Aliran investasi asing atau foreign direct investment (FDI) yang sempat seret sejak Pandemi Covid-19 melanda tanah air kini kondisinya mulai berangsur pulih dan sehat kembali.
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun optimistis target realisasi investasi sebesar Rp 900 triliun pada tahun ini bisa tercapai.
"FDI sudah mulai sehat disaat negara lain, FDI masih turun, kita 52,4 persen dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) 47,6 persen, yang menarik investasi Jawa dan luar Jawa dari 2020 kuartal III sampai sekarang luar Jawa lebih banyak dibandingkan Jawa," kata Bahlil dalam sebuah webinar, Kamis (12/8/2021).
Menurut Bahlil, laju investasi di luar Pulau Jawa menunjukan investasi yang berkualitas, pasalnya para investor dari dalam negeri dan luar negeri tidak lagi menjadikan Jawa sebagai satu satunya alternatif prioritas untuk melakukan investasi.
"Tapi luar Jawa terjadi, kenapa? Sebab pembangunan infrastruktur yang dilakukan lima tahun terakhir Presiden Jokowi-JK, itu cukup luar biasa, dan harus diakui ada reformasi regulasi dan sentuhan lain," katanya.
Dari catatan Kementerian Investasi, realisasi investasi sepanjang semester I 2021 mencapai Rp 442,8 triliun. Nilai itu naik 10 persen dibandingkan realisasi periode sama di 2020 yang sebesar Rp 402,6 triliun.
Realisasi investasi semester I ini telah memenuhi 49,2 persen dari target investasi sebesar Rp 900 triliun di tahun ini dan telah menyerap sebanyak 623.715 tenaga kerja.
Secara rinci realisasi sepanjang Januari-Juni 2021 didominasi oleh Penanaman Modal Asing atau PMA yang menyumbang 51,6 persen dari total investasi. Nilainya tercatat Rp 228,5 triliun atau naik 16,8 persen secara tahunan.
Sementara realisasi investasi dari dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyumbang 48,4 persen dari total investasi. Nilainya mencapai Rp 214,3 triliun atau naik 3,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia: PPKM Jadi Tantangan Berat Kita
Secara wilayah tercatat didominasi oleh luar Pulau Jawa dengan porsi sebesar 51,5 persen atau senilai Rp 228,23 triliun. Realisasi ini tumbuh 17,8 persen dibandingkan semester I-2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia