Jadi, bahkan jika Anda tidak menerima Moderna untuk vaksinasi utama Anda, Anda mungkin akan mendapatkannya sebagai 'booster' tahun depan.
Seperti vaksin Pfizer, vaksin ini diharapkan bisa diberikan kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas, meskipun diperlukan persetujuan secara terpisah untuk ini.
Bagaimana dengan kemanjurannya?
Moderna adalah perusahaan asal Amerika Serikat dan vaksin buatannya sudah digunakan secara luas di sana, setelah izin penggunaan darurat-nya keluar pada bulan Desember.
Lebih dari 140 juta dosis vaksin Moderna telah diberikan di Amerika Serikat sejauh ini.
Pada hari Kamis lalu (05/08), Moderna mengatakan vaksin buatannya 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua.
Ini berarti hampir tidak ada perubahan dari angka kemanjuran 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis aslinya.
Data enam bulan juga menunjukkan vaksin Moderna masih memberikan perlindungan 98 persen terhadap keparahan dan 100 persen efektif mencegah kematian yang disebabkan oleh COVID-19.
Namun, data tersebut tidak memperhitungkan kinerja vaksin terhadap varian Delta yang lebih menular.
Efek samping apa yang telah dilaporkan?
Otoritas kesehatan di AS hanya memperingatkan efek samping yang relatif ringan dari vaksin Moderna.
Baca Juga: Pemprov Kepulauan Riau Siapkan Ribuan Vaksin Moderna Untuk Warga Sipil
Termasuk rasa sakit di lengan yang menerima suntikan.
Hal lainnya yang dilaporkan adalah kelelahan, nyeri otot, demam, dan kedinginan, setelah menerima suntikan.
Jika sudah disuntik Moderna, apakah masih perlu 'booster'?
Moderna berharap suntikan 'booster' lebih lanjut akan disetujui di Amerika Serikat bulan depan.
Menurut Moderna, studi dari tiga kandidat 'booster' yang berbeda diperlukan untuk menginduksi respons antibodi yang kuat terhadap varian virus COVID-19, termasuk Gamma, Beta dan Delta.
Modern mengatakan di saat dosis vaksin yang lebih tinggi mungkin memainkan peran dalam meningkatkan daya tahan, pihaknya sudah puas dengan perlindungan yang terlihat pada 'booster' dosis rendah.
Moderna telah menguji versi dosis 50 mikrogram yang lebih rendah dari vaksinnya, tetapi tidak mengesampingkan 'booster' 100 mikrogram yang juga tengah diuji.
Berita Terkait
-
Pemprov Kepulauan Riau Siapkan Ribuan Vaksin Moderna Untuk Warga Sipil
-
Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Anak, Moderna Tambah Jumlah Partisipan
-
Studi Ungkap Efektivitas Vaksin Moderna Bisa Diukur Lewat Tingkat Antibodi
-
Terungkap, Ini Vaksin Covid-19 Paling Efektif Lawan Varian Delta
-
Perhatian, Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Nakes di Sumut Terhambat
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik