Suara.com - Menlu Jerman Heiko Maas mengatakan, Jerman akan menghentikan semua bantuan ke Afganistan jika Taliban mengambil alih kekuasaaan. Taliban mengklaim telah merebut kota strategis Ghazni.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, negaranya akan menarik semua dukungan keuangan untuk Afganistan jika Taliban mengambil alih kekuasaan dan menerapkan Syariat Islam menurut interpretasi mereka.
"Kami memberi bantuan 430 juta euro (sekitar Rp 16 triliun) setiap tahun," kata Heiko Maas.
"Kami tidak akan memberikan satu sen pun ke Afganistan jika Taliban telah sepenuhnya mengambil alih negara ini dan memperkenalkan hukum Syariah," kata menlu Jerman itu kepada televisi Jerman ZDF, Kamis (12/8).
Heiko Maas selanjutnya menerangkan, penarikan militer Jerman dari Afganistan merupakan konsekuensi dari penarikan pasukan AS. Tanpa pasukan AS dan keterlibatan NATO yang lebih luas, keterlibatan militer Jerman di negara itu tidak ada gunanya.
Heiko Maas sekali lagi menegaskan, Jerman telah menangguhkan deportasi ke Afganistan hingga setidaknya 31 Agustus sebagai reaksi menghadapi memburuknya situasi keamanan di negara itu.
Taliban mengklaim telah merebut kota stategis Ghazni, 150 kilometer di barat daya ibukota, Kabul. Ini adalah ibu kota provinsi kesepuluh yang jatuh ke tangan kelompok itu dalam seminggu terakhir.
Taliban memposting video dan foto-foto online yang menunjukkan ciri khas kota itu, yang dimaksudkan untuk menunjukkan mereka benar-benar sudah memasuki kota. Pasukan pemerintah diberitakan masih menguasai markas intelijen di kota bersangkutan.
Kelompok Taliban sebelumnya sudah menguasai dua markas polisi di Ghazni sejak sekitar pertengahan Juli.
Baca Juga: Taliban yang Kian Dekat Kuasai Afghanistan
Ghazni dengan sekitar 180.000 penduduk adalah jalur lalu lintas penting yang menghubungkan kota-kota terbesar di Afganistan.
Para pejabat pertahanan dan intelejen AS mengatakan, Taliban dapat mengisolasi Kabul dalam waktu 30 hari dan mungkin menguasainya dalam waktu 90 hari ke depan. Kelompok militan itu merangsek cepat setelah pasukan AS dan pasukan asing lainnya ditarik mundur dan sekarang menguasai lebih dari seperempat ibu kota provinsi-provinsi di Afganistan.
Pihak Barat berharap Taliban masih mau melakukan perundingan perdamaian, namun kelompok militan itu juga bisa berkuasa sendiri setelah merebut wilayah yang luas dalam waktu singkat.
Menurut jaringan berita Afghanistan 1TV, pemerintah Afganistan telah menawarkan opsi pembagian kekuasaan yang baru kepada Taliban di tengah kekhawatiran atas hilangnya wilayah kekuasaan di bawah presiden Ashraf Ghani. (Sumber: DW Indonesia)
Berita Terkait
-
Taliban yang Kian Dekat Kuasai Afghanistan
-
Taliban Kuasai Afganistan, Suap dan Hukuman Brutal Kembali Lagi
-
Lari dari Kekejaman Taliban, Warga Afganistan Tidur di Jalanan Ibu Kota
-
Gedor Setiap Pintu, Taliban Kumpulkan Gadis Belia untuk Dijadikan Budak Seks
-
Pemerintah Afghanistan di Ambang Runtuh, Taliban Bisa Rebut Ibu Kota Kabul Dalam 90 Hari
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Prabowo Wajibkan TNI Melek Tekonologi dan Ikut Perkembangan Zaman
-
Misteri 2 Jam Pembicaraan 4 Mata di Kertanegara, Jokowi Beri 'Masukan Rahasia' ke Prabowo
-
Tak Kebagian Kupon Doorprize di HUT ke-80 TNI, Banyak Warga Kecewa