Suara.com - Penembakan di wilayah Myingyan, Mandalay, Myanmar, pada Kamis (12/8/2021) pagi waktu setempat, menyebabkan seorang anak perempuan berusia satu tahun tewas dan melukai ayahnya serta seorang pejalan kaki.
Para saksi mata menuduh tembakan dilepaskan oleh penjaga bersenjata di luar rumah administrator yang ditunjuk junta, Tun Tun Oo.
Media lokal Myanmar Now melaporkan identitas para pelaku belum dikonfirmasi saat berita tersebut diturunkan pada Kamis malam.
Adapun rumah Tun Tun Oo berlokasi sekitar tiga pintu dari rumah korban.
Penduduk lokal mengatakan Tun Tun Oo dikenal membawa senjata dan selalu memiliki tiga penjaga bersenjata di depan rumahnya.
Warga setempat mengatakan dua laki-laki yang mengenakan pakaian bebas tiba di depan rumah ayah anak perempuan tersebut, Nyein Chan (29), kemudian melepaskan tembakan di depan rumah.
Saksi mata meyakini para laki-laki tersebut adalah anggota tim keamanan administrator Tun Tun Oo.
“Ada penjaga di depan rumah Tun Tun Oo—saya kira merekalah yang menembak. Mereka mengatakan bahwa mereka harus menembak karena mereka 'bertindak mencurigakan’,” kata saksi mata kepada Myanmar Now.
Saksi mata itu menambahkan para pria tersebut lalu melarikan diri dari tempat kejadian menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Dubes Myanmar di PPB Jadi Target Pembunuhan, Junta Militer Bantah Terlibat
Warga lainnya mengatakan terdapat tiga pemuda dengan sepeda motor di lokasi yang akan menjadi tempat terjadi penambakan saat Tun Tun Oo kembali dari makan siang.
Warga mengungkapkan para penjaga melepaskan tembakan setelah menuduh pemuda tersebut sebagai anggota Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) yang anti-kudeta.
Adapun PDF dibentuk pemerintah pro-demokrasi untuk melawan rezim kudeta militer.
Padahal, kelompok gerilya lokal lain yang telah mengeklaim bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap pejabat junta di daerah tersebut, dan bukan PDF.
Menurut warga lokal, Nyein Chan dan anak perempuannya bukanlah target yang dimaksud.
Nyein Chan tertembak dua kali di tangan, sementara anak perempuannya tertembak di kepala dan perut. Bayi tersebut tewas di tempat.
Berita Terkait
-
Dubes Myanmar di PPB Jadi Target Pembunuhan, Junta Militer Bantah Terlibat
-
Update Covid-19 Global: Penanganan Covid-19 di Myanmar Terhambat Akibat Kudeta Militer
-
KKP Tangkap Kapal Pencurian Ikan Myanmar di Perairan Selat Malaka
-
BKSAP DPR Dorong Upaya Penyelesaian Konflik di Myanmar
-
Thet Htar Thuzar Dicintai Badminton Lovers Indonesia, Dibenci Rakyat Negaranya
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra