Suara.com - Lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di banyak negara. Update Covid-19 global mengutip data Worldometers, Jumat (30/7/2021), tercatat 643 ribu kasus baru, sehingga total 197 juta warga dunia sudah pernah terinfeksi Covid-19.
Kasus kematian baru bertambah 9.983 korban jiwa, sehingga total kematian tembus 4,2 juta orang yang meninggal akibat infeksi Covid-19. Dan sebanyak 178 juta orang dinyatakan sembuh dari infeksi SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.
Saat ini di dunia ada 14,5 juta kasus Covid-19 aktif, atau mereka yang masih bisa menularkan virus kepada orang lain. Sebanyak 87.130 di antaranya dalam kondisi serius atau sedang kritis.
Salah satu negara yang mendapat perhatian dunia adalah Myanmar. Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB pada Kamis, 29 Juli 2021, memperingatkan jika setengah dari populasi Myanmar yang berjumlah 54 juta atau 27 juta orang berisiko terinfeksi Covid-19 dalam dua minggu ke depan.
Hal ini karena situasi pemerintahan Myanmar yang sedang tidak terkendali, di mana ada konflik perang saudara antara warga sipil dan militer. Sejak Februari, militer Myanmar mengambil alih situasi, dan warga sipil anti militer masih melakukan perlawanan.
Hasilnya, penanganan pandemi Covid-19 jadi tidak terkendali di negara tersebut, itulah kenapa PBB menuntut gencatan senjata di zona konflik, sehingga pengiriman vaksin Covid-19 tetap bisa dilakukan secara aman.
Situasi konflik membuat banyak rumah sakit tidak punya alat medis memadai untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19, dan di sisi lain banyak petugas medis yang ikut bersuara memprotes kudeta.
PBB memperkirakan hanya 40 persen fasilitas perawatan kesehatan Myanmar yang masih berfungsi. Bahkan pasukan militer disebut telah melakukan 260 serangan terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas medis. Tidak kurang dari 67 pejabat medis ditahan oleh pasukan militer negara tersebut.
Data worldometers menunjukkan Myanmar memiliki 5.234 kasus Covid-19 baru, dengan 342 orang baru saja dinyatakan meninggal dunia. Tetapi pakar dan analis menyebutkan jumlah korban yang sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang tercatat.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Tingkat Kepatuhan Prokes Warga Masih Rendah
Sebanyak 1,75 juta orang menurut pemerintah militer telah disuntik vaksin Covid-19. Beberapa dosis vaksin Sinopharm juga sudah disumbangkan dari China, tapi vaksin ini diprioritaskan mereka yang tinggi di perbatasan China-Myanmar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah