Suara.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pemerintah tidak menghapus angka kematian covid-19 dalam laporan harian kepada masyarakat.
Hal ini dikatakan Nadia dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).
"Kami tegaskan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya," ujar Nadia.
Pernyataan Nadia menyusul pemerintah yang dikabarkan akan menghapus angka kematian Covid-19 dalam laporan harian.
Nadia mengungkapkan, saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk menentukan kebijakan level PPKM yang lebih tepat.
"Saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat lagi," ucap dia.
Tak hanya itu, Nadia mengakui terjadi keterlambatan pelaporan baik kasus konfirmasi positif, kasus sembuh hingga kasus meninggal karena Covid-19.
Hal ini kata Nadia karena adanya kenaikan kasus dalam dua bulan terakhir.
"Khususnya akibat peningkatan kasus 2 bulan terakhir kemarin pada bulan Juli. Saat ini masih lebih dari 50.000 kasus belum terupdate secara status akhirnya," tuturnya.
Baca Juga: Kartu Vaksin Syarat Masuk Mal, Kemenkes: Perlindungan Ekstra Buat Pengunjung dan Pedagang
Tak hanya itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan update terbaru data kasus Covid-19.
"Kementerian Kesehatan mendukung pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus ini dalam waktu sesingkat-singkatnya agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu," katanya.
Berita Terkait
-
Kartu Vaksin Syarat Masuk Mal, Kemenkes: Perlindungan Ekstra Buat Pengunjung dan Pedagang
-
Kemenkes Ingatkan Lagi Risiko Penyebaran Covid-19 di Klaster Keluarga
-
Anies Tegaskan Pemprov DKI Selalu Laporkan Data Kematian Akibat COVID-19 Apa Adanya
-
Polemik Data Kematian Covid-19 Dihapus, Yusril: Pemerintah Bisa Dicurigai
-
Pemerintah Klaim Rapikan Data Kematian Covid-19, Yusril: Harus Ada Tenggat Waktunya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional