Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga tes polymerase chain reaction (PCR) yang dirasa saat ini harganya masih cukup mahal.
Jokowi menginginkan harga tes PCR yang saat ini dibandrol rata-rata Rp 800 ribu ke atas supaya bisa ditekan harganya hingga Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu.
Ternyata, keluhan mahalnya tes PCR di Indonesia tidak hanya membuat gundah Jokowi, kalangan pengusaha juga ikut merasakannya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Denon Prawiratmadja bahkan sudah lebih dahulu menjajaki kerja sama untuk mendatangkan alat tes PCR impor yang lebih murah dari negara India, tentu dengan kualitas yang baik.
Tujuan utama mendatangkan tes PCR murah ini agar beban ekonomi masyarakat tidak terlalu berat. Apalagi, saat ini sejumlah kebijakan mewajibkan masyarakat untuk melakukan tes PCR seperti penerbangan hingga masuk mall.
"Kami berusaha mencari perangkat tes PCR yang harganya murah dengan kualitas baik dan nantinya dapat membantu meringankan beban masyarakat yang ingin terbang," ujar Denon dalam keterangan persnya, Minggu (15/8/2021).
Secara khusus, Denon mengemukakan, masyarakat enggan untuk naik pesawat karena harus dibebani surat hasil tes PCR. Apalagi, harga tes PCR di sejumlah bandara cukup mahal.
"Kami mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat yang intinya menyatakan bahwa harga tes PCR di sini masih mahal, bahkan bisa lebih mahal dari harga tiket pesawat," ungkap Denon yang juga menjabat Ketua Umum Inaca.
Denon menyatakan, ada beberapa negara produsen yang sedang didekati untuk impor PCR tersebut. Negara tersebut, misalnya India, Jepang dan beberapa negara lain.
Baca Juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Diturunkan ke Rp 450 Ribu, Hotman Paris Lega
"Kami harus bergerak cepat karena banyak juga negara lain yang mencari PCR di pasar dunia. Kami berharap tidak lama lagi akan mendapatkannya," ujar Denon.
Nantinya perangkat tes PCR yang diimpor ini akan didistribusikan ke bandara-bandara dan tempat-tempat lain.
Dengan demikian proses testing PCR pada masyarakat yang ingin terbang naik pesawat bisa berlangsung lebih cepat, praktis dan tentu saja biayanya lebih murah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU