Suara.com - Sembilan orang tewas dan enam lainnya diculik oleh tersangka kelompok bersenjata di barat laut Nigeria pada Minggu (15/8/2021) pagi waktu setempat, menurut para pejabat.
Dilansir dari kantor berita Anadolu, Senin (16/8/2021), juru bicara polisi Sanusi Abubakar membenarkan insiden di mana delapan pria dan seorang wanita dibunuh oleh orang-orang bersenjata, yang secara lokal dikenal sebagai bandit.
Para penyerang juga membawa kawanan ternak milik penduduk desa selama penggerebekan yang terjadi di wilayah pemerintah daerah Goronyo negara bagian Sokoto.
Perburuan para tersangka berlanjut di Sokoto, Abubakar menambahkan.
Aksi serangan kelompok bersenjata di Nigeria memang kerap terjadi di negara itu. Pada 31 Juli 2021 lalu, dilaporkan 15 tentara tewas akibat serangan kelompok bersenjata di barat daya Nigeria.
Kementerian Pertahanan Nigeria menuding "kelompok teroris bersenjata" sebagai pelakunya.
Pelaku menyerang misi pasokan pada pukul 11:00 waktu setempat di komune Torodi. Setelah itu, tentara yang melakukan evakuasi menghantam sebuah bom rakitan, kata kementerian, Minggu (1/8).
"Kami menyesal bahwa sayangnya 15 tentara tewas, tujuh terluka dan enam hilang," katanya.
Seperti negara tetangganya Mali dan Burkina Faso, Nigeria kerap dijadikan sasaran rutin oleh kelompok yang terkait degan al Qaeda dan ISIS, yang berkembang lebih kuat meski ada pengerahan ribuan pasukan regional, Barat dan PBB di seluruh kawasan Sahel Afrika Barat.
Baca Juga: Nigeria Hadiahkan Indomie ke Teroris Boko Haram yang Menyerah
Terduga anggota ISIS membunuh sedikitnya 100 warga sipil dalam serangan 2 Januari di dua desa di kawasan Tillabery barat.
Mereka juga menewaskan sedikitnya 137 orang dalam penyerbuan Maret di kawasan tetangga Tahoua - salah satu serangan paling mematikan baru-baru ini.
Berita Terkait
-
New Virmen: Nigeria Tarik Dubes dari Indonesia hingga Deddy Corbuzier Berhenti Podcast
-
Hubungan dengan Nigeria Memanas, Warganet: Apakah Indomie Diplomacy Bisa Jadi Penyelamat?
-
Komisi III DPR Kritik Sikap Diplomat Nigeria: Tidak Kooperatif dan Malah Melawan
-
Soal Diplomat Nigeria, Imigrasi Sebut Ibrahim Gigit Petugas hingga Pecahkan Kaca Mobil
-
Kemenkum HAM Investigasi Internal Insiden Oknum Imigrasi Aniaya Diplomat Nigeria
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan