Suara.com - Selandia Baru dan Australia pada Senin (16/8/2021) mengumumkan bahwa mereka akan membantu mengevakuasi warga negara Afghanistan yang membantu pasukan mereka yang pernah dikerahkan ke negara itu.
Dilansir dari kantor berita Anadolu, Selasa (17/8/2021), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya akan membantu warga Afghanistan beserta anggota keluarga mereka untuk mengungsi dari Afghanistan, setelah ibu kota Afghanistan, Kabul, diduduki oleh Taliban pada Minggu.
Kabinet telah setuju untuk membantu 37 warga negara Afghanistan dan anggota keluarga dekat mereka yang bekerja untuk Pasukan Pertahanan Selandia Baru di Afghanistan.
Ardern mengungkapkan pemerintahnya juga menawari 53 warga Selandia Baru di Afghanistan dukungan konsuler.
PM itu menyatakan kekhawatirannya atas situasi yang memburuk di Afghanistan.
Dia juga menggarisbawahi bahwa pemerintahnya akan mencari cara untuk mendukung respons kemanusiaan di negara itu.
"Karena situasi di Afghanistan memburuk begitu cepat, maka pilihan kami hanya merespons dengan cepat," kata dia lagi.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa sejak April, 430 warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan Australia dan keluarga mereka telah dimukimkan kembali di Australia.
"Kami masih terus mengevakuasi orang-orang Afghanistan. Namun saya tidak bisa memberikan rinciannya secara operasional," kata Morrison ketika diwawancarai Sky News.
Baca Juga: Presiden Afghanistan Tinggalkan Kabul, Rusia Buka Komunikasi dengan Taliban
Morrison juga menekankan bahwa Canberra "tidak berencana" untuk mengakui Taliban secara bilateral.
"Kita sedang menghadapi situasi yang sangat berbahaya dan sangat menyedihkan di Afghanistan," imbuh dia. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)
Berita Terkait
-
Atlet Afghanistan Batal Berlaga di Paralimpiade Tokyo
-
Presiden Afghanistan Tinggalkan Kabul, Rusia Buka Komunikasi dengan Taliban
-
Coba Kabur dari Taliban, 3 Warga Afganistan Terekam Video Jatuh dari Pesawat
-
Sebut Ghani Jadi Rezim, Rusia Buka Opsi Hubungan Diplomasi Dengan Taliban
-
Rusia Sebut Presiden Afghanistan Kabur Bawa Banyak Uang Diangkut Mobil dan Helikopter
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tanpa Alasan Jelas, KPK Ungkap 2 Saksi Kasus Digitalisasi SPBU Pertamina Kompak Mangkir
-
TKP Arya Daru Belum Bisa Ditinjau, Kuasa Hukum: Kami Ikuti Permainannya Dulu!
-
Sempat Bikin Panik! Motor Harley Davidson Rp 250 Juta Hilang di Mal Mewah, Ketemunya di Bekasi
-
Puluhan Rumah dan Musala di Penjaringan Ludes Terbakar: Warga Patah Tulang hingga Tubuh Melepuh
-
Dakwaan Jaksa Dinilai Kabur, Hakim Diminta Bijak Tangani Kasus Korupsi Migas
-
Dukung Pramono Keluarkan Pergub Larang Daging Anjing dan Kucing Dikonsumsi, Ini Alasan PSI!
-
Kebakaran Hebat di Penjaringan Saat Warga Terlelap, 5 Orang Luka dan Puluhan Rumah Hangus
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel