Suara.com - Tari Pakarena menjadi gambar Google Doodle hari ini 17 Agustus 2021 dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Nah, apa itu tari pakarena?
Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam tari tradisional masing-masing. Salah satunya adalah tari pakarena berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Dalam ulasan ini kalian akan mengenal apa itu tari pakarena.
Berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tari pakarena ini banyak hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Ara. Biasanya, tari pakarena dibawakan oleh para tulolo (gadis) dalam upacara adat, terutama dalam perkawinan.
Mengutip buku Seni Tradisional di Sulawesi Selatan oleh Kemdikbud, Tari Pakarena ini dihadirkan berdasarkan urutan-urutannya dalam upacara adat perkawinan. Urutan tersebut di antaranya adalah karena tedong, karena siusiri, dan karena salonreng.
Karena tedong disajikan sebagai awal atau pembuka di dalam upacara adat perkawinan. Karena siusiri disajikan pada saat pertengahan acara pesta adat. Karena siusiri ini juga sekaligus menjadi puncak atau klimaks dari acara pesta adat. Sedangkan karena salonreng adalah acara penutup dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan.
Sejarah Tarian Pakarena berawal dari sebuah kisah mitos perpisahan penghuni boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dulu. Sebelum detik-detik perpisahan, boting langi mengajarkan penghuni lino soal tata cara hidup, bercocok tanam, beternak hingga cara berburu lewat gerakan-gerakan tangan, badan dan kaki.
Gerakan-gerakan inilah yang akhirnya menjadi tarian ritual saat penduduk lino menyampaikan rasa syukurnya kepada penghuni boting langi. Hingga pada saat ini gerakan yang dinamis tersebut disebut dengan tari pakarena.
Baca Juga: Cerita Veteran Sulawesi Selatan Berperang di Timor Timur Pakai Senjata Rampasan
Sebagai seni yang berdimensi ritual, Pakarena terus hidup dan menghidupi ruang batin bagi masyarakat Gowa dan sekitarnya. Makna istilah pakarena adalah bahasa setempat berasal dari kata "Karena" yang artinya main. Tarian ini begitu dekat di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan wilayah bekas Kerajaan Gowa.
Penari Pakarena harus perempuan. Sebab, pada dasarnya tarian tradisional ini mencerminkan watak perempuan Gowa sesungguhnya yang sopan, setia, patuh, dan hormat pada laki-laki terutama terhadap suami.
Gerakan lembut si penari sepanjang tarian dimainkan, tidak urung menyulitkan masyarakat awam untuk membedakan babak demi babak. Padahal tarian ini terbagi dalam 12 bagian.
Gerakan tari pakarena yang sama, nyaris terangkai sejak tarian bermula, dan pola gerakan yang cenderung mirip dilakukan dalam setiap bagian tarian.
Tari Pakarena Jadi Google Doodle
Google Doodle 17 Agustus 2021 menampilkan ilustrasi keragaman budaya di Indonesia. Dalam doodle yang dibuat oleh Kathrin Honesta, tampak tiga orang mengenakan pakaian adat dan membawa alat musik khas Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial