Suara.com - Seorang jurnalis AS yang bekerja untuk The Telegraph dan The Sunday Times secara putus asa curhat di Twitter tentang sulitnya menyelamatkan rekannya untuk keluar dari Afghanistan.
Menyadur New York Post Rabu (25/08) pria bernama Toby Harnden ini memiliki seorang penerjemah warga Afghanistan yang terjebak di Kabul.
Pria yang disebut bernama R ini menguhubungi Harnden dan bercerita tentang keinginannya meninggalkan Afghanistan tapi semua usaha sepertinya sia-sia karena situasi yang semakin kacau dari ke hari.
Harnden telah mengajukan permohonan Visa Imigran Khusus (SIV) untuk warga Afghanistan, tapi dia hanya menerima balasan otomatis yang berbunyi tidak memiliki nomor kasus untuk R.
“Jika dia tertinggal, Taliban akan membunuhnya,” tulisnya.
Setiap hari, R, 29, mempertaruhkan nyawanya untuk pergi ke bandara Kabul sambil bawa aplikasi visa, berharap bisa mendekati seorang tentara AS sehingga Harnden dapat menjaminnya melalui telepon.
R telah menyaksikan orang-orang diinjak-injak sampai mati dan kakinya sendiri terluka di antara orang banyak.
"Kakinya dijahit dan dia bilang baik-baik saja," kata Harnden. “Orang-orang ini tangguh. Dia berusia sekitar 9 tahun ketika Taliban digulingkan tahun 2001. "Dia hidup melalui Taliban dan perang saudara sehingga kaki yang terluka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan hidupnya."
Harnden pertama kali bertemu R di kota utara Mazar-i-Sharif saat melakukan penelitian untuk bukunya, yang keluar 7 September. “Dia memiliki mentalitas jurnalis, yang tidak dimiliki banyak penerjemah,” kata Harnden.
Baca Juga: Warga Afghanistan di Makassar : Taliban dan Ashraf Gani Sama-Sama Kejam
Ia mengatakan R berhasil melacak dua dokter yang menjadi sumber kunci untuk bukunya.
“Dia adalah pemuda Afghanistan terdidik yang belajar bahasa Inggris melalui film. Jika memiliki kesempatan datang ke Amerika, dia akan sukses. Dia akan menyumbangkan sesuatu.”
Bahkan saat sedang menghadapi kematian, R masih teratur memberi perkembangan pada Harnden, termasuk mengirim video Taliban membakar sebuah taman hiburan.
“Dia masih melaporkan dan kami bertukar petunjuk. Biden telah berjanji untuk mengeluarkan semua orang. Ini adalah janji besar dan saya harap dia akan memenuhinya.”
Sejak berbagi cerita tentang R, Harnden telah dihubungi oleh banyak individu dan organisasi swasta yang mencoba memfasilitasi evakuasi.
“Ini adalah saat yang menyedihkan tapi ada niat baik terhadap warga Afghanistan dan itu membesarkan hati. Dia hanya satu dari ribuan dan waktunya hampir habis,” kata Harnden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group