Suara.com - Beredar video dengan narasi warga yang mendukung tentara Amerika Serikat (AS) tengah dieksekusi di Afghanistan.
Video beserta narasi tersebut diketahui dari akun Twitter Jarome Bell (@JaromeBellVA). Akun ini mengunggah cuitan berupa video tangkapan layar dari akun Instagram @21sttactical.
Tangkapan layar itu diklaim sebagai video pengeksekusian pendukung Amerika Serikat di Afghanistan. Cuitannya itu diunggah pada 24 Agustus 2021.
Video tersebut dilaporkan telah ditonton sebanyak 26,6 ribu kali. Selain itu, video itu juga mendapatkan atensi berupa 665 retweet, 710 suka, serta 307 balasan.
Adapun narasi yang dibagikan dalam cuitan sebagai berikut:
“These men assisted our troops and were left behind with over 15000 Americans.
This will be Joe Biden’s legacy and the democrats and some of you approve of this message.”
(“Orang-orang ini membantu pasukan kami dan tertinggal dengan lebih dari 15.000 orang Amerika.
Ini akan menjadi warisan Joe Biden dan para demokrat dan beberapa dari kalian yang menyetujui pesan ini.”)
Narasi dalam video:
“These men supported the United States in Afghanistan.”
Baca Juga: Bom Meledak di Bandara Kabul, 60 Warga Sipil dan 13 Tentara AS Tewas
(“Orang-orang ini mendukung Amerika Serikat di Afghanistan.”)
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, video dengan narasi warga yang mendukung tentara Amerika Serikat (AS) tengah dieksekusi di Afghanistan tidak benar.
Faktanya, video itu merupakan eksekusi massal tentara Kristen Suriah. Video itu pernah diberitakan oleh portal berita Yunani, Pronews pada 26 Maret 2014.
Dalam berita, dijelaskan bahwa terjadi peristiwa bom bunuh diri di Rumah Sakit al-Kindi, Aleppo, Suriah. Rumah sakit itu dijaga oleh para tentara yang di antaranya beragama Kristen.
Tag
Berita Terkait
-
Bom Meledak di Bandara Kabul, 60 Warga Sipil dan 13 Tentara AS Tewas
-
Viral Video Taliban Coba Terbangkan Helikopter Blackhawk AS, Cuma Terangkat Sedikit
-
Sekjen PBB Kutuk Bom Bunuh Diri di Kota Kabul, Sebut Afghanistan Tidak Stabil
-
Jenderal AS Ingatkan akan Banyak Serangan di Afghanistan Usai Teror ISIS di Bandara Kabul
-
CEK FAKTA: Benarkah Hubungan Jokowi-Megawati Retak hingga PDIP Tarik Semua Kader Menteri?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap