Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) campuran tahap I sampai Desember 2021. Namun hal ini baru bisa dilakukan, jika tak ada kendala berarti.
Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, acuan melanjutkan PTM ini adalah kondisi penularan Covid-19. Jika angkanya terus melandai, maka bisa saja kebijakan ini terus dilakukan.
"Schedule kami itu sampai dengan Desember 2021 untuk PTM terbatas," ujar Taga saat dikonfirmasi pada Senin (30/8/2021).
Sejauh ini, dia mengatakan, sudah ada 610 sekolah yang telah menggelar PTM. Penambahan jumlah sekolah peserta akan dilakukan secara bertahap.
Taga juga menyebut pihaknya sedang melakukan pendataan sekolah yang dianggap mampu mengadakan PTM sesuai aturan. Sudah ada 890 sekolah yang dianggap memenuhi standar akan dibuka lagi di pertengahan September nanti.
"Sehingga genap jumlahnya ada 1.500 sekolah yang gelar PTM," ucap Taga.
Di hari pertama pelaksanaan PTM, Taga mengatakan tidak ditemukan kendala yang berarti. Aturan protokol kesehatan yang dibuat dianggap sudah ditaati dengan baik.
"Sejauh ini belum ada laporan yang signifikan tentang terjadinya hal yang tidak diinginkan. Semua berjalan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan," jelasnya.
Fasilitas yang harus dipenuhi seperti menyediakan tempat cuci tangan, hingga membuat tempat isolasi sudah dituruti. Pengawasan pemakaian masker sepanjang PTM berjalan juga telah dipatuhi.
Baca Juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: Semua Berjalan Lancar Sesuai SOP
"Di kelas juga ada jarak 1,5 meter, sampai waktu pulang pun dari sekolah keluar itu diawasi," tuturnya.
Guru yang dianggap memiliki tanggung jawab terhadap pengawasan penerapan prokes terhadap para siswa juga sudah dianggap melakukan tugasnya dengan baik.
"Alhamdulillah teman-teman guru itu sangat bertanggungjawab terhadap prokes," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial