Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menentukan titik kumpul yang aman untuk warga Negeri Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, jika terjadi bencana gempa bumi tektonik dan tsunami.
Untuk menetapkan titik kumpul yang aman Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sampai rela berjalan kaki lebih hampir 5 kilometer. Hampir semua wilayah pesisir pantai rawan terjadi tsunami yang disebabkan longsoran di dasar laut.
Didampingi Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury, Kepala BMKG harus berjalan kaki dari pesisir pantai menuju ke daerah lebih tinggi dan jauh untuk mendapatkan lokasi titik kumpul yang aman bagi warga Amahai mengamankan diri bila terjadi gempa dan tsunami.
Langkah itu dilakukan mengingat Amahai juga pernah dihantam tsunami pada tahun 1899 yang dikenal dengan "Bahaya Seram".
"Titik kumpul ini menjadi lokasi evakuasi warga agar tidak jatuh korban saat tsunami terjadi. Pesisir pantai Negeri Amahai masuk zona merah atau sangat rawan terjadi tsunami," katanya.
Penentuan titik kumpul ini sangat penting dengan mempertimbangkan jalur evakuasi serta kecepatan warga menyelamatkan diri dengan waktu tiba tsunami di pantai.
Saat berjalan kaki menuju lokasi titik kumpul yang telah ditetapkan pemerintah Negeri Amahai, ternyata waktu yang diperlukan selama 20 menit untuk sampai, karena harus berjalan memutar belakang pemukiman.
Ketua BMKG menilai lokasi itu sangat aman karena terhalang perbukitan, namun waktu tempuh terlalu lama, sehingga dikhawatirkan warga akan terjebak saat terjadi tsunami.
Beberapa alternatif dan pertimbangan yang disampaikan Raja Negeri Amahai Frederik Hallatu, diantaranya melewati jalur dekat mangrove, namun Dwikorita juga menyatakan alternatif itu tidak tepat karena kerapatan bakau terlalu kecil dan daerah itu juga termasuk zona merah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pelabuhan Merak dan Daerah Pesisir Banten 3 September 2021
Dia menandaskan, berdasarkan peta rawan terbaru, tsunami setinggi lebih dari enam meter berpotensi melanda Negeri itu dan desa pesisir lainnya, dengan waktu tiba enam menit.
Karena itu diperlukan waktu evakuasi yang lebih cepat bagi warga untuk tiba di zona aman atau di titik kumpul.
"Warga sudah harus tiba di lokasi aman kurang dari enam menit. Makanya kita perlu cari alternatif lain selain jalur yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Dia menyarankan pemerintah negeri Amahai dan Pemkab Maluku Tengah untuk membangun jembatan permanen dan tahan gempa melintasi sungai yang membelah desa tersebut, karena jalur evakuasi melalui sungai itu lebih pendek.
Dwikorita menambahkan ia bersama tim BMKG akan membantu Pemkab Maluku Tengah memetakan jalur evakuasi dan skenario mitigasi yang perlu dan segera dilakukan, sehingga siap menghadapi bahaya bencana yang kapan saja dapat terjadi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal