Suara.com - Patah hati memang menyakitkan. Namun, pengalaman tersebut tak selamanya harus menjadi titik terendah dalam hidup seseorang. Kalau kita mau, kita bisa mengubahnya menjadi hal-hal positif.
Seperti jejaka yang satu ini, air mata yang bercucur di wajahnya saat patah hati bisa menjadi motivasi untuk lebih sukses. Sebab, dia sadar meratapi apa yang sudah terjadi tidak ada gunanya, jadi lebih baik bangkit untuk mendapatkan hal-hal yang positif dan bermanfaat baik untuknya maupun sekitarnya.
Ceritanya, bermula saat dia mencoba menghibur diri dengan suasana desanya yang indah mempesona. Namun suasana alam desa yang menyenangkan tak cukup menghibur hatinya sebab air di desa itu terasa seperti air mata yang asin rasanya. Tak pelak, dia pun menangis kembali.
Bagaimana tidak, di tengah-tengah kecanggihan teknologi, desa tempat ia tinggal justru terbelakang. Untuk mendapatkan akses air minum pun dia dan sejumlah warga di sana kesulitan.
Tak mau berlarut-larut dia pun pulang ke rumah dan duduk merenung mengenai apa yang bisa dilakukannya. Sampai pada waktunya, dia membaca sebuah artikel di selembar koran yang tepat ada di atas meja. Artikel itu berisi tentang program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Dengan seksama, dia pun membaca satu per satu kalimat yang digoreskan si penulis dalam artikel tersebut, yakni program besutan Kementerian PUPR itu berhasil menambah akses air minum aman bagi lebih 24 juta jiwa di 35.000 desa atau kelurahan yan tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Dia pun menceritakan ke perangkat desa setempat, akhirnya dia menghubungi Pemda untuk mengajukan proposal minat mengikuti program Pamsimas. Setelah melalui serangkaian proses, program pemerintah pusat itu datang, warga didampingi fasilitator Pamsimas bergotong royong memasang jaringan pipa untuk mengalirkan air minum dari tempat yang jauh. Air minum dengan suasana menyenangkan akhirnya melengkapi suasana keindahan desa ini.
Banyak orang berkunjung menikmati alam desa dan kesunyian lelap seketika. Si jejaka kini lenyap dari air mata, sebab air telah mengalir membasuh luka hati dan mendenyutkan urat nadi di kehidupan desanya.
Baca Juga: Jalan di Kawasan Danau Toba Rusak, Junimart Girsang Ingatkan Kementerian PUPR
Cara Wujudkan Akses Air Minum di Desamu
Untuk mewujudkan akses air minum di suatu tempat terpencil, maka hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghubungi aparat desa setempat. Nantinya, fasilitator Program Pamsimas akan mengunjungi desa dan menemui kepala desa setempat. Dia akan memberikan informasi tentang pentingnya air minum bagi kesehatan penduduk.
Fasilitator juga akan menemui masyarakat desa yang mengeluhkan sulitnya air. Ia akan memberikan berbagai informasi tentang pentingnya air minum bagi kesehatan dan upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu.
Setelah warga masyarakat memahami manfaat air minum dan memutuskan untuk mengikuti program Pamsimas, maka warga akan difasilitasi oleh pemerintah desa melakukan kerja sama dengan fasilitator untuk melalui berbagai proses, demi mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.
Setelah disetujui, maka pengerjaan jaringan air minum bisa segera dilakukan. Masyarakat desa akan didampingi fasilitator Pamsimas, bergotong-royong membangun jaringan dari sumber air terdekat.
Hal ini terjadi di desa si jejaka. Kini banyak orang berkunjung menikmati alam desa dan kesunyian lelap seketika. Si jejaka kini lenyap dari air mata, sebab air telah mengalir membasuh luka hati dan mendenyutkan urat nadi di kehidupan desanya.
Berita Terkait
-
Podcast Cipta Karya Bersama Menpora Zainudin Amali dan Ketua KONI Marciano Norman
-
Berkat Program Pamsimas, Desa Ini Kini Merdeka dari Kekeringan Panjang
-
Ayo Move On! Ini Loh Hukumnya Seseorang yang Sering Memikirkan Mantan Menurut Buya Yahya
-
Empat Tahun Pacaran Berujung Kandas, Respons Ayah Wanita Ini Bikin Ikut Haru
-
Program KemenPUPR Digenjot Cepat, Target Warga Berpenghasilan Rendah Untuk Miliki Rumah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang