Suara.com - Pemerintah China resmi memberi batasan waktu bermain game online bagi anak-anak dan remaja. Aturan itu mulai diberlakukan pekan ini.
Anak di bawah 18 tahun kini dilarang bermain game dari hari Senin sampai Kamis dan hanya diperbolehkan melakukannya satu jam di hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan saat hari libur nasional.
Para ahli mengatakan larangan itu dibuat untuk melindungi kesehatan fisik dan mental anak-anak, tapi tidak semua orang menyetujuinya.
Yan Zhiming, seorang ayah dari Nanjing, China timur, mempertanyakan perlunya aturan tersebut.
"Banyak orangtua mendaftarkan anak-anak mereka dalam kursus keterampilan," katanya, mengacu pada program ekstrakurikuler olahraga dan musik.
"[Jadi] si kecil tidak punya banyak waktu untuk bermain [game online]."
Yan mengatakan bahwa pengaturan waktu bermain seharusnya adalah tanggung jawab orang tua.
"Memang benar beberapa anak memiliki kecanduan game, tapi saya yakin kebiasaan buruk tersebut juga disebabkan dari orangtua mereka," katanya.
"Anak-anak memiliki keinginan alami untuk bermain. Pada akhirnya, adalah orangtua yang harus bertanggung jawab dalam menjaga anak-anak mereka."
Baca Juga: Seorang Wanita di China Bikin Bingung Dokter, Ngaku Tidak Tidur selama 40 Tahun
'Negara tidak perlu ikut campur'
Pembatasan baru China ini juga memicu perdebatan di kalangan orangtua Australia.
Ken Yin, warga Sydney yang pindah ke Australia dari provinsi Guangdong pada tahun 2006 dan memiliki tiga anak, mengatakan bahwa sudah ada cara-cara yang bisa digunakan orangtua untuk mengatur kebiasaan bermain game online anak-anak mereka.
"Anak-anak saya bermain game online. Kami memiliki perangkat lunak yang dapat mengontrol [waktu bermain] mereka," kata Ken.
"Anda bisa menggunakan parental control pada perangkat dan sistem Microsoft, Google dan Apple, seperti berapa lama dapat log in [masuk] ke komputer dan game apa yang dapat dimainkan pada ponsel.
"Kalau kita butuh negara untuk membuat peraturan yang mengontrol waktu main game anak, apa peran orang tua?"
Hugh Davies, ahli game HP dari Universitas RMIT Melbourne, memberatkan pengaruh orangtua bagi anak dan mendorong mereka untuk menjadi panutan.
Tag
Berita Terkait
-
Seorang Wanita di China Bikin Bingung Dokter, Ngaku Tidak Tidur selama 40 Tahun
-
Desain Pesawat Demi Ulang Tahun Jimin BTS, Penggemar Dihukum Pemerintah China
-
Cerita Ruslan Buton Tangkapi TKA China, Dirayu Mayor TNI Pakai Duit Sekantong
-
Dua Minggu Menjabat, Dubes Jerman Tewas Mendadak di China
-
Perempuan di China Meninggal Usai Dosis Kedua, Pemerintah Bantah Terkait Vaksin Covid-19
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah