Penyiksaan di "situs hitam” rahasia CIA
Setelah 17 bulan dihentikan sementara akibat pandemi covid-19, proses persidangan kasus 9/11 diperkirakan belum akan beranjak dari pembelaan terdakwa yang berupaya menganulir sebagian besar bukti pemerintah AS akibat adanya penyiksaan yang dialami para terdakwa saat ditahan oleh Central Intelligence Agency (CIA).
Tim kuasa hukum menyatakan, kelima terdakwa, Mohammed, Ammar al-Baluchi, Walid bin Attash, Ramzi bin al-Shibh, dan Mustafa al-Hawsawi, kini semuanya dalam kondisi lemah dan menderita berkepanjangan akibat penyiksaan kejam yang dialami saat ditahan di "situs hitam” rahasia milik CIA antara tahun 2002 hingga 2006.
Khalid Sheikh Mohammed, 56, alias "KSM” yang diduga sebagai dalang peristiwa ini karena mengajukan rencana menabrakkan pesawat ke AS kepada pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden di tahun 1996, disebut kuasa hukum telah mengalami 183 kali waterboarding selama 4 minggu dan berbagai bentuk interogasi kejam lainnya oleh CIA.
Baluchi, sepupu KSM yang diduga menyiapkan tim pembajak pesawat dan mengajarkan mereka berbaur, menyiapkan rencana perjalanan dan melakukan transfer dana operasional, disebut mengalami penyiksaan CIA dan ditahan selama 40 bulan sebelum dibawa ke Guantanamo.
Kuasa hukum menyatakan, penyiksaan yang dialami Baluchi mengakibatkan kerusakan otak padanya.
Perdebatan jaksa dan tim kuasa hukum Sejak kasus ini masuk dalam persidangan AS, jaksa penuntut menganggapnya sebagai situasi buka-tutup, bahkan tanpa informasi jelas yang didapat dari interogasi brutal CIA.
Para jaksa justru bersikeras semua terdakwa sudah memberikan kesaksian konkrit bahwa mereka telah berkonspirasi dalam serangan 9/11 dalam interogasi yang dilakukan oleh "tim bersih” Federal Bureau of Investigation (FBI) di tahuh 2007 setelah kelimanya tiba di Guantanamo.
Namun demikian, tim kuasa hukum berpendapat bahwa proses interogasi di tahun 2007 jauh dari kata "bersih” karena FBI juga berperan dalam program penyiksaan CIA dan proses interogasi mereka tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Ini Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp 150 Juta
Para terdakwa yang masih merasakan dampak penyiksaan CIA saat itu disebut berbicara kepada FBI di bawah tekanan ketakutan akan kemungkinan penyiksaan yang sama kembali terulang.
"Jangan salah, menutupi penyiksaan itu adalah alasan kenapa kelimanya dibawa ke Guantanamo, bukan ke pengadilan federal AS,” sebut Connell, kuasa hukum Baluchi.
"Menutup-nutupi penyiksaan itu juga menjadi alasan kenapa kita semua berkumpul di Guantanamo untuk sidang ke-42 kalinya dalam komisi militer 9/11,” ujarnya.
Pemerintah AS tutupi barang bukti penting?
Guna membuktikan pembelaannya, tim kuasa hukum para terdakwa meminta seluruh dokumen, material lainnya yang bersifat rahasia dan selama ini ditolak pemerintah AS untuk diserahkan dan dibuka, termasuk di antaranya program penyiksaan asli, keadaan di Guantanamo, dan penilaian kesehatan.
Tim kuasa hukum juga ingin menghadirkan sejumlah saksi tambahan, setelah 12 orang telah bersaksi sebelumnya, termasuk 2 orang yang mengawasi program CIA.
Berita Terkait
-
Ini Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp 150 Juta
-
Tragedi 9/11 Runtuhnya Menara Kembar WTC Ditinjau dari Ilmu Teologis
-
Penjualan Mobil Bekas Diyakini Naik Meski Libur Akhir Tahun Dipangkas
-
Pemprov Sulsel Akan Cicil Pembayaran Gedung Kembar Selama 25 Tahun
-
Pemprov Sulsel Bangun Kantor Baru di Pinggir Pantai, Kantor Lama Jadi RTH
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!