Suara.com - Seorang pegawai BUMN Malaysia melakukan penipuan hingga meraup Rp 300 juta setelah mengaku jika 14 anggota keluarganya meninggal karena Covid-19.
Menyadur World Of Buzz Rabu (8/9/2021), seorang pekerja kontrak di Kompleks Terpadu Pengerang Petronas ditangkap setelah terbukti melakukan penipuan.
Pria tersebut diduga mengumpulkan uang hingga 91.000 ringgit (Rp 300 juta lebih) setelah mengaku jika saudara perempuan, saudara ipar, keponakan, istri, dan 8 anaknya meninggal karena Covid-19.
Pria itu diduga telah menipu rekan kerja dan masyarakat melalui cerita palsu yang ia bagikan di media sosial untuk mengumpulkan sumbangan.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka telah menyebarkan kebohongan sejak bulan Juni 2021.
Tersangka kemudian mengambil keuntungan dari simpati orang dan mengumpulkan sumbangan yang langsung dikirim ke rekeningnya.
Pria itu ditangkap pada Sabtu (4/9/2021) dan diselidiki berdasarkan pasal penipuan. Ia terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun, denda serta cambuk.
Harian Metro melaporkan bahwa pria itu mengirimkan pesan via media sosial WhatsApp dan Facebook untuk mendapat simpati dari warganet.
Rekan kerja hingga bos pria itu bahkan tertipu oleh cerita palsu pria tersebut dan memberinya sumbangan.
Baca Juga: Ketahui 7 Penyakit yang Disebabkan Mutasi Genetik Pada Tubuh Manusia
Bahkan mereka juga menghadiri acara tahlil virtual untuk memberi penghormatan dan meratapi kematian keluarga.
Pihak Petronas juga mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang dibuat pada Sabtu (4/9/2021) jika salah satu karyawannya terlibat kasus penipuan.
Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS) melalui keterangannya menginformasikan bahwa staf pria juga diduga menerima sumbangan setelah meminta simpati publik.
"Kami ingin menekankan bahwa kami tidak memaafkan kesalahan seperti itu oleh karyawan dan kontraktor kami, yang semuanya terikat oleh kode etik dan etika bisnis (CoBE) yang ketat saat melakukan layanan untuk PETRONAS dan Grup Perusahaannya," jelas Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS).
Petronas juga mengungkapkan akan bekerjasama secara penuh dalam proses penyelidikan kasus penipuan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank