Suara.com - Australia menjadi negara penghasil emas terbesar di dunia saat ini, melebihi China untuk pertama kalinya.
Namun peringkat tersebut bisa saja hanya akan bersifat sementara.
Ini adalah berita yang bagus bagi perusahaan pertambangan emas Red5 yang sedang meningkatkan usaha untuk mulai menggali emas di lokasi King of the Hill di negara bagian Australia Barat.
"Kami sudah memulai pembangunan fasilitas di bulan Oktober 2020 dan bila sesuai rencana, emas pertama yang ditambang akan ada dalam waktu 7 sampai 8 bulan, sekitar kuartal bulan Juni 202," kata Mark Williams, direktur pelaksana Red5.
Perusahaan tersebut membeli tambang emas tersebut empat tahun lalu.
Hampir dimulainya produksi ini tiba di masa yang tepat dengan harga emas dunia sekarang adalah AS$1800 per satu ons.
Bagaimana bisa melampaui China?
China sudah menjadi penghasil emas terbesar di dunia sejak tahun 2007 dan Australia berada di tempat kedua selama 10 tahun terakhir.
Menurut analis industri emas Surbiton Associates, China memproduksi 153 ton emas di enam bulan pertama tahun 2021, sementara Australia memproduksi 157 ton.
"Ini pertama kalinya terjadi [Australia melampaui produksi China]," kata direktur Surbiton Associates Sandra Close.
Baca Juga: Dampak PPKM Turunkan Penjualan Emas dan Nikel Antam
Dia menambahkan yang menjadi penyebab bukanlah karena adanya peningkatan produksi emas di Australia.
"Mari kita lihat apa yang terjadi dengan produksi emas dalam enam bulan ke depan baik di Australia dan di China."
Produksi emas Australia meningkat
Dalam dua tahun terakhir, produksi emas Australia memang terus meningkat.
Di tahun keuangan 2019/20, sekitar 328 ton emas berhasil ditambang di Australia, jumlah produksi tertinggi dalam satu tahun.
Tahun lalu, produksinya adalah 321 ton, jumlah produksi terbesar kedua.
Berita Terkait
-
Dampak PPKM Turunkan Penjualan Emas dan Nikel Antam
-
Viral Kisah TKW Jual Emas, Jawaban Pemilik Toko Bikin Harapan Selangit Langsung Rontok
-
PKS Ungkit Visi Misi Jokowi: Semangat Kemandirian Vaksin Jangan Dikalahkan Agenda Asing
-
Jutaan Tentara China Masuk Indonesia, Ade Armando: Restu Pemerintah Jokowi
-
Terpopuler: Emas Rp 240 Juta Terbuang, Alasan Beli Rumah Saat Pandemi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
-
Anthony Norman Lianto Bantah Tuduhan Kekerasan Seksual, Ungkap Bukti Terkini
-
Nadiem Makarim Kalah Telak, Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Sikat Korupsi Chromebook
-
Israel Ajukan Banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Usai Indonesia Tolak Visa Atlet Senam
-
Praperadilan Ditolak, Kejagung Tegaskan Penahanan Nadiem Makarim Sah Secara Hukum
-
Alarm Merah! Korban Keracunan MBG Tembus 11.566 Jiwa, Puluhan Siswa SMP di Jatim Tumbang
-
Mbah Tarman Mahar Cek Rp3 Miliar yang Viral Ternyata Eks Narapidana 2022, Pernah Tipu Rp20 Triliun!
-
'Kami Bekerja Secara Diam-diam' Suara Jurnalis Myanmar dari Balik Tirai Besi Junta Militer
-
Wisata Malam Ragunan Diserbu! Gubernur Pramono Soroti Antrean 'Horor', Siapkan Jurus Parkir Jitu
-
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Legacy Ini Sangat Berbahaya Bagi Indonesia