"Di Australia sejumlah besar pertambangan emas memiliki skala kecil, berbeda dengan tambang-tambang emas emas di negara seperti Amerika Serikat," kata Dr Close.
"Ini yang membuat produksi lebih bervariasi."
Mengapa harga emas terus meningkat padahal yang lain menurun?
Emas sudah lama dikenal sebagai aset yang paling aman untuk disimpan.
Pada umumnya harga emas akan meningkat ketika tidak adanya stabilitas politik dan ekonomi di sebuah negara atau secara keseluruhan di dunia.
"Emas adalah investasi paling aman bagi siapa saja di saat-saat yang sulit, di tengah berbagai kesulitan," kata Richard Hayes, Direktur Eksekutif The Perth Mint.
"Di tengah situasi dunia saat ini dengan COVID, dan berbagai masalah yang kita hadapi, permintaan akan emas dan perak melambung tinggi."
Namun kadang situasi tidaklah selalu seperti itu.
Harga emas dunia turun ketika pandemi COVID-19 mulai pertama kali terjadi di awal tahun 2020.
"Reaksi dunia ketika itu sangat negatif, dengan harga emas dunia di bulan Maret 2020 turun 11 persen," kata direktur penelitian masalah komoditi tambang dan energi dari Commonwealth Bank Australia, Vivek Dhar.
Baca Juga: Dampak PPKM Turunkan Penjualan Emas dan Nikel Antam
"Ketika itu pasar mencari tempat yang aman, yakni membeli dolar Amerika Serikat," ujarnya.
Enam bulan kemudian harga emas mencapai titik tertinggi.
Sekarang harganya turun dan diperjualbelikan sekitar harga AS$1.800 per ons.
"Jadi jelas sudah naik antara 20 sampai 25 persen dibandingkan dua tahun lalu."
Faktor lain apa yang menyebabkan harga emas meningkat?
Faktor terbesar yang memengaruhi harga emas dunia saat ini adalah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat dan dolar AS yang melemah.
Berita Terkait
-
Dampak PPKM Turunkan Penjualan Emas dan Nikel Antam
-
Viral Kisah TKW Jual Emas, Jawaban Pemilik Toko Bikin Harapan Selangit Langsung Rontok
-
PKS Ungkit Visi Misi Jokowi: Semangat Kemandirian Vaksin Jangan Dikalahkan Agenda Asing
-
Jutaan Tentara China Masuk Indonesia, Ade Armando: Restu Pemerintah Jokowi
-
Terpopuler: Emas Rp 240 Juta Terbuang, Alasan Beli Rumah Saat Pandemi
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Lantik Wali Kota Jakarta Barat Jadi Sekda DKI, Pramono Anung: Saya Butuh Administrator Ulung
-
Soal WNI Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Ketua MPR: Ke Depan Harus Ada Mitigasi
-
Polda Metro Jaya Turun Tangan, 15 Truk Bantuan Disalurkan ke Korban Banjir Sumatera
-
Banjir Sumatera: IDAI Soroti Krisis Air Bersih dan Lonjakan Penyakit Menular pada Anak
-
Sinyal Mati 4 Hari, Polri Pasang Starlink Buka Jalur Komunikasi Warga Terisolasi di Wilayah Bencana
-
RUU Penyesuaian Pidana: Korban Perkosaan Kini Dapat Akses Obat Aborsi Tanpa Dipidana
-
Pemerintah-DPR Sepakat Pertegas Pencabutan Hak Profesi bagi 'Residivis' di RUU Penyesuaian Pidana
-
IDAI Desak Banjir Sumatera Jadi Bencana Nasional: Anak Paling Rentan Terimbas
-
Darurat Hukum Narkoba! Pemerintah 'Hidupkan' Lagi Pasal Lama, Ini Alasan di Baliknya
-
Tiga Bupati Aceh Kompak Angkat Tangan! Minta Bantuan Provinsi karena Bencana Sudah 'Di Luar Kendali'