Suara.com - Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKB Jazilul Fawaid mengatakan sikap menutup telinga yang dilakukan para santri ketika mendengar musik dalam kegiatan vaksinasi, bukan menjadi suatu masalah.
Gus Jazil sapaan akrabnya menilai bahwa persoalan menutup telinga yang dilakukan para santri kemungkinan hanya soal selera musik yang berbeda.
"Itu bukan masalah, soal selera musik saja. Tiap orang selera musiknya juga berbeda. Mungkin lagunya kurang cocok untuk telinga para santri," kata Gus Jazil kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).
Lebih lanjut menurut Gus Jazil seharusnya petugas vaksinasi dapat memahami tindakan menutup telinga para santri. Caranya, kata dia ialah dengan mematikan musik maupun menggantinya dengan suara yang memang akrab didengar para santri.
"Petugas mestinya memahami itu, kenapa tidak dimatikan saja atau diganti lagu atau bunyi yang akrab di telinga para santri," kata Gus Jazil.
Reaksi Putri Gus Dur
Video mengenai puluhan santri yang menutup kuping saat mendengar musik di lokasi vaksinasi terus mendapat sorotan. Salah satunya dari putri Gus Dur yakni Yenny Wahid.
Seperti diketahui sebuah video yang memperlihatkan puluhan santri menutup kuping saat mendengar musik di lokasi vaksinasi viral di media sosial.
Video itu menjadi perdebatan, ada yang menyayangkan kenapa yang dibahas justru soal sikap santrinya bukan kegiatan vaksinnya. Sedangkan yang lain menyorot soal sikap santri tersebut yang dinilai lebay.
Baca Juga: Viral Santri Enggan Dengar Musik, Yenny Wahid Jelaskan soal Penghafal Quran
Selain dari para politisi dan MUI, tanggapan mengenai video santri yang menutup kuping itu belakangan juga datang dari Yenny Wahid.
Direktur Wahid Institute tersebut memberikan dua catatan di balik polemik sikap para santri tersebut yang dituding radikal.
"1. Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi. Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman covid 19," tulisnya.
"2. Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal," tambahnya.
Lebih lanjut, putri sulung Gus Dur tersebut meminta semua pihak untuk bersikap bijaksana dalam menanggapi suatu fenomena atau peristiwa.
Ia mengingatkan jangan mudah untuk memberi label pada seseorang itu radikal atau kafir.
Berita Terkait
-
Viral Santri Enggan Dengar Musik, Yenny Wahid Jelaskan soal Penghafal Quran
-
TEGAS! Sujiwo Tejo Soal Santri Tak Mau Dengar Musik: Kubela yang Tak Mau Mendengar Musik
-
Viral Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik Barat
-
Santri Penghafal Alquran Tutup Kuping Saat Ada Musik, Deddy Corbuzier Diserang Netizen
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini