Suara.com - Jenazah Ricardo Ussumane Embalo bin Antonio Embalo (51), korban kebakaran Lapas Tangerang ternyaat batal untuk dikremasi. Sebab belakang diketahui, warga binaan asal Portugal itu menganut agama Islam.
Hal itu diungkapkan Direktur Binapilatkepro Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM, Thurman Hutapea. Dari informasi awal Embalo disebut beragama Kristen.
"Awal informasinya yang bersangkutan (Embalo) beragama Kristen dan akan dikremasi, ternyata setelah ada informasi berkembang, dia Muslim," kata Thurman di RS Polri, Kramat, Jati Jakarta Timur, Rabu (15/8/2021).
Karena informasi awal, Embalo disebut beragama Kristen, jenazahnya direncakan dikremasi, kemudian abunya dikirim ke keluarganya di Portugal. Namun, adanya informasi terbaru itu, prosesi kremasi tidak dilaksanakan. Kementerian Hukum dan HAM pun memastikan, jenazahnya akan dikirimkan ke Portugal.
"Jadi harus tetap kami kirim, tetap tanggung jawab. JAdi kami terpaksa harus tetap kirim jenazah ke Portugal, karena tanggung jawab kami," ujar Thurman.
Hari ini, Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi 14 jenazah. Dengan demikian, total ada 39 korban yang terungkap identitasnya dari 41 korban meninggal yang dibawa ke RS Polri.
Sementara dua jenazah lainnya sebenarnya telah teridentifikasi, namun masih membutuhkan pencocokan data yang lebih lengkap.
Lapas Klas I Tangerang sebelumnya dilanda kebakaran hebat pada Rabu (8/9) dini hari lalu sekitar pukul 01.45 WIB. Sebanyak 41 orang meninggal dunia akibat kebakaran itu. Kemudian delapan orang mengalami luka berat dan 73 orang luka ringan. Namun belakangan diketahui, korban meninggal kembali bertambah 7 orang, sehingga total korban tewas menjadi 48 jiwa.
.
Baca Juga: Usut Kasus Kebakaran, Polisi Pelajari Rekaman CCTV Lapas Klas I Tangerang
Berita Terkait
-
Usut Kasus Kebakaran, Polisi Pelajari Rekaman CCTV Lapas Klas I Tangerang
-
Bidik Calon Tersangka Kasus Kebakaran, Polisi Kembali Periksa Dua Napi Lapas Tangerang
-
Tangis Pecah! Anggota Keluarga Roboh Tak Kuasa Lihat Peti Mati Napi Lapas Tangerang
-
Respons Anggota Komisi III soal Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032