Suara.com - Solidaritas Masyarakat Sipil bersama perwakilan pegawai KPK nonaktif yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK menggelar aksi dengan mendirikan Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi di depan Gedung KPK Lama, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2021) sore.
Aksi dengan mendirikan Kantor darurat sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja KPK dan pemberantasan korupsi saat ini. Informasi terbaru bahkan KPK sudah mengeluarkan Surat Keputusan Pemberhentian terhadap 57 pegawai KPK nonaktif pada 30 September mendatang.
Pantauan Suara.com, dalam aksi ini terdapat sebuah kotak yang bertuliskan 'Surat Untuk Presiden' serta sejumlah spanduk yang dibentangkan di pintu gerbang KPK Lama tyang bertuliskan #BeraniJujurPecat.
Isi surat pun ditujukan kepada presiden Joko Widodo agar melakukan pembatalan TWK yang memecat 57 pegawai KPK dan menepati jainjinya untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Aksi tersebut juga dihadiri oleh eks Pimpinan KPK Saut Situmorang. Dalam orasinya, Saut mengatakan KPK adalah harapan masyarakat agar Indonesia lebih benar, lebih sejahtera dan lebih bermartabat.
"Yang kami lakukan saat ini sejalan dengan revolusi mental Presiden Jokowi, poin paling atas dari revolusi mental adalah integritas, kita harus ingatkan itu lagi,” ujar Saut.
Saut menyebut meminta agar Presiden Joko Widodo bersikap terkait polemik TWK ini hingga jangan sampai menyingkirkan 57 Pegawai KPK. "Ini adalah bentuk perjuangan keadilan dan kebenaran," ucap Saut.
Sementara itu, Soar Siagian salah satu tim hukum 57 pegawai KPK menyampaikan bahwa pegawai KPK yang disingkirkan orang-orang yang tidak bisa diajak kompromi dalam pemberantasan korupsi.
Menurut Soar, orang yang dianggap bermasalah adalah Ketua KPK Firli Bahuri. Tak luput bahwa Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar juga elah terbukti melakukan pelanggaran etik berat yang telah dijatuhi Dewan Pengawas KPK.
Baca Juga: KPK Panggil Kadisdik Cianjur, Ada Apa?
“Para pelanggar etik inilah yang merancang TWK dan pemecatan para pegawai yang enggan diajak kompromi," tuturnya.
Dalam aksi solidaritas masyarakat sipil ini pun, akan pendirian Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi rencananya akan berkantor setiap Selasa dan Jumat pukul 16.00 sampai 17.00 WIB. Adapun seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya tentang pemberantasan korupsi dipersilakan mengunjungi kantor darurat tersebut.
Para peserta aksi juga menggunakan pita merah dilengan kiri. Pita merah ini melambangkan keberanian untuk melawan pelemahan pemberantasan korupsi oleh para oligarki.
Dalam Aksi Solidaritas Masyarakat Sipil didukung oleh BEM Seluruh Indonesia, Koalisi Bersihkan Indonesia, ICW, Amnesty Internasional, YLBHI, LBH Jakarta, SERBUK, KASBI, KPBI, dan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi.
Sebelumnya, KPK resmi mengumumkan memberhentikan 57 pegawai KPK tak lulus dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan hormat pada 30 September 2021.
Adapun sebanyak enam pegawai KPK yang sempat diberi kesempatan untuk ikut pelatihan bela negara akan pula diberhentikan bersama 51 pegawai KPK yang dinyatakan telah memiliki rapor merah karena tidak lulus TWK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?