Suara.com - Aksi doa bersama, agar seluruh petani memeroleh keberkahan dilakukan oleh ulama se-Jawa dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam Majelis Dzikir Al Tsawab, Minggu (19/9/2021).
Doa bersama ini merupakan edisi kedua dari majelis dzikir yang digelar selapan, 35 hari sekali secara virtual, yang diikuti 65 titik Majelis Dzikir Al Tsawab yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur sampai NTB.
Satu diantaranya berada di Pondok Pesantren Syafiiyah Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringin, Grobogan, Jateng. Belasan kiai, ustaz dan santri berkumpul melingkar di sebuah ruang kelas. Mereka semua mengenakan masker dan tetap menjaga jarak.
Pengasuh Ponpes Syafiiyah, Kiai Ahmad Haris mengatakan, sudah sekian bulan petani di Tanah Air mengalami keterpurukan, terutama karena jatuhnya harga beberapa komoditas. Melihat situasi tersebut, seluruh kiai dan santri dalam Majelis Dzikir Al Tsawab memutuskan memberi dukungan spirit kepada petani.
“Semoga pertanian di seluruh pelosok negeri memeroleh berkah, terhindar dari hama, panennya bisa melimpah dan harga jual tidak anjlok,” ujar Kiai Ahmad Haris.
Selain puluhan santri, hadir di Ponpes Syafiiyah para petani yang ada di desa tersebut. Mereka juga khusuk melantunkan dzikir dan doa.
“Di majelis ini, para kiai dan santri memang sengaja hadir di tengah persoalan yang dialami masyarakat. Agar bukan hanya kesalehan ritual, tapi kami juga memeroleh kesalehan sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Kiai Muhammadun dari Ponpes Dirgantara Purbalingga, salah satu pendiri Majelis Dzikir Ats Tsawab menuturkan, majelis tersebut berdiri sejak Agustus tahun ini. Namun hingga saat ini sudah menyebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng dan sebagian sudah ada di Jabar, Jatim, dan NTB.
"Di Jateng sudah ada sekitar 65 titik, dan 10 titik ada di Jatim, Jabar dan NTB. Ke depan akan terus bertambah," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Jadi ke-103 Kota Madiun Diperingati dengan Doa Bersama Agar Pandemi Covid-19 Berakhir
Majlis Dzikir Ats-Tsawab, paparnya, diharapkan jadi embrionya ikatan majlis dzikir se-Indonesia. Sebagaimana dikatakan Kiai Ahmad Haris, Kiai Muhammadun juga mengatakan Majelis Dzikir Al Tsawab ini hadir untuk mendoakan dan memberi dukungan secara spiritual kepada masyarakat yang tengah mengalami problematika. Untuk edisi kali ini, para kiai dan santri merasa gelisah dengan kondisi dunia pertanian Tanah Air.
"Tujuannya adalah bersatu padu, saling jaga dan saling bantu membantu dalam hal hablum minallah dan hablum minannas. Shalih untuk diri sendiri dan mushlih untuk orang lain. Bersinergi dalam menjaga paham ahlussunnah wal jamaah. Syukur dapat meluas manfaat dalam hal pendidikan dan ekonomi," tuturnya.
Jika pertanian bisa terurus dengan baik, lanjut Kiai Muhammadun, sangat terbuka kemungkinan untuk jadi salah satu pilar perekonomian bangsa. Dia juga mengungkapkan kebanggaannya atas capaian dunia pertanian di Jateng yang berhasil jadi eksportir hasil pertanian di Tanah Air.
Sementara itu, salah seorang petani Desa Bandungsari, Suyatman merasa bersyukur, hasil panen kali ini sangat maksimal. Produksi jagung dapat terjual dengan harga Rp5.300 per kilogram.
Hasil tersebut menurutnya tidak terlepas dari dukungan banyak pihak dari pemerintah yang mendukung sarapa prasarana sampai dukungan para kiai yang mensupport secara spiritual.
"Kali ini panen jagung, hasilnya bagus dan maksimal. Alhamdulillah pemerintah perhatian, karena pupuk mudah dan lancar. Hanya saja kami usul kalau bisa dibuatkan mesin sedot air untuk pengairan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Doa Bersama Menyambut Tahun Baru Hijriah Secara Virtual
-
Ikhtiar Kemnaker untuk Indonesia, Doa Bersama agar Pandemi Covid-19 segera Berakhir
-
Kemenag Gelar Doa Bersama secara Daring #PrayFromHome untuk Indonesia
-
Viral Sosok Pak RW Rela Repot Agar Warga Tak Capek Antre Vaksin, Rutin Gelar Doa Via Zoom
-
Mensos Risma Gelar Doa Bersama Secara Virtual, Berharap Pandemi Segera Berakhir
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta