Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam kunjungan kerjanya mengunjungi Kabupaten Kebumen, Jawa Timur, Kamis (23/9/2021).
Kebumen menjadi salah satu kabupaten dari 35 kabupaten yang telah disiapkan menjadi pilot project tahun 2021/2022 dalam menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
Kepada Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan, Kebumen telah menjadi salah satu kabupaten yang akan memupus kemiskinan ekstrem pada 2021/2022 oleh pemerintah pusat.
"Pada 2021, kami mengambil 7 provinsi, masing-masing provinsi kita ambil 5 kabupaten. Di Jawa Tengah ini, Kebumen adalah salah satu yang kita ambil agar di tahun 2024 bisa bebas dari kemiskinan ekstrem," katanya.
Dalam mencapat target tersebut, Gus Menteri menyampaikan, Kemendes telah membuat salah satu pola cepat dalam memupuskan kemiskinan ekstrem.
"Kebetulan, sejak Maret telah menggulirkan pemutakhiran data desa berbasis SDGs desa. Alhamdulillah berdasarkan itu, kita mencoba memberikan satu simulasi agar penyelesaian kemiskinan ekstrem bisa kita lakukan," katanya.
Menurut Gus Menteri, warga miskin ada dua, yaitu warga miskin ekstrem, yang memiliki hampir seluruh kompleksitas multidimensi kemiskinan, kedua, warga miskin ekstrem, yang masih dimungkinkan dapat melakukan aktualisasi diri untuk bertahan hidup.
Dalam penanganan warga miskin ekstrem, Gus Menteri telah membuat empat strategi, yakni memupus kemiskinan ekstrem menjadi nol persen, yang dilakukan dengan pendekatan mikro berbasis desa. Lalu subyek penanganan warga berbasis Satu Nama Satu Alamat, dengan melakukan tindakan berbasis sensus yang menyasar kepada seluruh warga atau keluarga miskin ekstrem.
"Selanjutnya, strategi penanganan penuntasan kemiskinan ekstrem berbasis satuan fase kegiatan dalam satuan wilayah desa. Kemudian, pelaksanaan dan tindak lanjut penanganan diusulkan melalui Posyandu Kesejahteraan, yang dikembangkan di kantong lokasi permukiman warga miskin ekstrem," katanya.
Baca Juga: Komisi V Setujui Anggaran PUPR, Kemenhub, Kemendes PDTT, BMKG dan Basarnas
Gus Menteri juga telah menyiapkan aksi penanganan untuk keluarga miskin ekstrem, diantaranya dengan melakukan pengurangan pengeluaran seperti gerakan asupan kalori harian, bedah rumah, cek kesehatan oleh Posyandu, BPJS Kesehatan dan memberikan beasiswa.
"Salah satu aksi lainnya, meningkatan pendapatan dengan Padat Karya Tunai Desa, BLT Dana Desa, pekerja di Bumdes dan program-program pemberdayaan. Selain itu juga perlu adanya pendampingan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem," katanya.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemendes PDTT, Kebumen memiliki jumlah warga desa miskin ekstrem sebanyak 66.685 jiwa, keluarga miskin ekstrem di desa sebanyak 9.390 keluarga, jumlah desa yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 397 desa dan jumlah kecamatan yang didiami warga miskin ekstrem sebanyak 26 kecamatan.
"Data ini belum 100 persen. Kami berharap, Kebumen dapat mewujudkan target nol persen dalam menurunkan kemiskinan ekstrem di tahun 2021," katanya.
Berita Terkait
-
Komisi V Kunspek ke Bekasi: Melihat PTM dan Fasilitas Sarana Prasarana PTDI-STTD
-
Kunjungi Edupark, Menteri Desa Apresiasi Sinergi Semen Gresik dengan BUMDes
-
Kepala BPIP: Banyak Desa Mulai Tunjukkan Contoh-contoh Terbaik Pengelolaan Wewenang
-
Jokowi akan Tinjau Vaksinasi dan Hadiri Pertemuan Majelis Rektor di Jawa Tengah Hari Ini
-
Kunker ke Yogyakarta, Ini Agenda Presiden Jokowi dan Ibu Negara
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!