Suara.com - Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September. Penetapan 24 September sebagai Hari Tani Nasional memiliki sejarah yang cukup panjang. Berikut ini adalah sejarah Hari Tani Nasional beserta latar belakang dan tema yang diusung pada tahun 2021 ini.
Sejarah Hari Tani Nasional
Penetapan tanggal 24 September sebagai Hari Tani Nasional ditetapkan secara langsung oleh Presiden Soekarno pada tanggal 26 Agustus 1963 di Jakarta sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 169 Tahun 1963.
Penetapan Hari Tani Nasional pada tanggal 24 September juga bertepatan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).
Perlu diketahui bahwa UUPA 1960 ini menjadi dasar dalam merombak struktur agraria Indonesia yang sarat akan kepentingan dalam hukum agraria sejak masa kolonialisme. UUPA juga menjadi pedoman dasar bahwa segala sesuatu perlu menyusun peraturan pokok dalam bentuk Undang-Undang.
Pembentukan UUPA ini melewati berbagai masa dengan pembentukan panitia sejak tahun 1948 antara lain: "Panitia Agraria Yogya" (1948), "Panitia Agraria Jakarta" (1951), "Panitia Soewahjo" (1955), "Panitia Negara Urusan Agraria" (1956), "Rancangan Soenarjo" (1958), dan "Rancangan Sadjarwo" (1960).
Pada akhirnya, UUPA 1960 menjadi bentuk hukum agraria baru di Indonesia. Hingga 3 tahun kemudian, pada tanggal 29 Agustus 1963 ditetapkannya Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September.
Peringatan Hari Tani Nasional 24 September 2021 mengusung tema “Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria untuk Menegakkan Kedaulatan Pangan dan Memajukan Kesejahteraan Petani dan Rakyat Indonesia”.
Baca Juga: Hari Tani Nasional, Ratusan Mahasiswa Demo Gubernur Sumbar
Menurut laman resmi SPI (spi.or.id), tema Hari Tani Nasional 2021 ini sebagai upaya untuk meneguhkan percepatan dan penguatan reforma agraria. SPI juga mendorong pembentukan kampung reforma agraria dan daulat pangan.
SPI juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti diskusi publik, rapat umum, aksi, dialog dan kampanye melalui media sosial.
Demikian merupakan sejarah Hari Tani Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 24 September. Peringatan Hari Tani Nasional ini sebagai pengingat bangsa bahwasanya pertanian merupakan sumber perekonomian bangsa yang hendaknya dapat memenuhi kesejahteraan masyarakat.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan