Suara.com - 10 peserta tes di India ketahuan menginstal perangkat bluetooth rakitan di sandal jepit saat mengikuti ujian guru. Menyadur Geo TV Selasa (28/9/2021), mereka ditangkap sebelum berbuat curang di ujian yang terkenal kompetitif ini.
Menjiplak selalu jadi masalah di India dan untuk ujian yang melibatkan 1,6 juta siswa di Rajasthan kali ini, polisi memiliki izin memutus akses internet seluler.
Rupanya satu kelompok berbuat curang dan menyiasatinya dengan perangkat yang disembunyikan di sol sandal jepit.
Perangka bluetooth rakitan ini bisa menerima panggilan yang akan ditransmisikan secara nirkabel ke penerima kecil yang tersembunyi di telinga mereka.
Rencananya adalah kaki tangan di luar memanggil alat tersembunyi dan mendiktekan jawaban yang benar untuk ujian, kata Priti Chandra, seorang pejabat polisi di kota barat Bikaner.
"Kami sadar akan kemungkinan kecurangan tapi kami pikir itu adalah kebocoran kertas atau seseorang akan menggunakan internet, itulah sebabnya akses dibatasi di banyak kota," kata Chandra.
"Tapi ini adalah modus operandi yang sama sekali baru. (Mereka) menjadi sangat paham teknologi."
Investigasi mengungkapkan setidaknya 25 siswa telah membeli sandal jepit ini dari geng seharga 600.000 rupee atau sekitar RP 115 ribu per pasang.
Informasi ini dibagikan ke beberapa distrik lain dan banyak pusat meminta siswa melepas alas kaki di luar ruang ujian.
Baca Juga: Nintendo Switch Kini Bisa Dihubungkan ke Speaker lewat Bluetooth
"Dalam satu kasus kami menangkap seorang siswa setelah ujian dan harus membawanya ke dokter untuk mengidentifikasi dan melepaskan perangkat Bluetooth dari telinganya," kata Chandra.
Kecurangan marak di India yang sangat kompetitif, universitas dan bahkan ujian sekolah dan pihak berwenang telah berjuang dengan metode yang semakin canggih.
Ini termasuk para joki profesional hingga geng yang mencuri atau membeli kertas ujian secara ilegal dan kemudian menjualnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line