Suara.com - Kantor Darurat Komisi Pemberantasan Korupsi menyampaikan 1.505 surat kiriman masyarakat ke pihak Istan Kepresidenan. Surat tersebut diharapkan bisa diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (29/9/2021) ini.
Surat itu berisikan beraneka pesan, di antaranya meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan pemecatan 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.
"Pesan untuk Presiden dalam surat-surat ini beragam. Satu pesan umum yang ada di setiap surat adalah permintaan pembatalan pemecatan 57 pegawai KPK yang disebut tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan," ujar Arief Maulana, perwakilan dari LBH Jakarta dalam keterangan tertulisnya.
"Pesan lain adalah meminta perhatian Presiden Joko Widodo terhadap rakyat," Arief menambahkan.
Selain itu turut disampaikan petisi change.org yang telah ditandatangani 70.503 orang meminta pembatalan pemecatan 56 pegawai tersebut.
Surat-surat tersebut ditulis berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pengamen Ondel-ondel serta mantan pimpinan KPK.
"Masyarakat yang berkirim surat berasal dari seluruh Indonesia, selain dari Jakarta antara lain Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Padang, Banten, Tenggarong, Bengkulu, dan Jambi. Latar belakang para pengirim surat pun beragam, yakni buruh, pelajar, mahasiswa, peneliti, mantan Komisioner KPK, guru besar, dosen, pegawai bank, pengemudi ojek online, pengamen ondel-ondel, pengamanan gedung, korban korupsi bansos, hingga pedagang minuman keliling," ujar Arief.
Ratusan lembar surat itu, dikumpulkan di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi sejak 15 September 2021.
Arief menegaskan dengan diserahkannya surat itu bukan pertanda perlawanan terhadap pemecatan 56 pegawai nonaktif KPK berakhir.
Baca Juga: Kapolri Mau Rekrut 56 Pegawai KPK Tak Lulus TWK, Johan Budi: Kalau Gak Mau Jangan Dipaksa
"Pengiriman surat ini bukan sebagai penutupan. Surat yang masih akan berdatangan, akan tetap disampaikan kepada Presiden. Gerakan Surat Untuk Presiden ini akan terus dibuka dan berlanjut hingga Presiden menjalankan rekomendasi Ombudsman dan Komnas HAM," jelasnya.
Untuk diketahui Kantor Darurat Komisi Pemberantasan Korupsi didirikan sebagai salah satu bentuk protes pemecatan 56 pegawai nonaktif KPK. Didirikan oleh para pegawai yang akan dipecat, serta aktivis dan lembaga swadaya masyarakat.
Berita Terkait
-
Soal Perekrutan 56 Pegawai KPK, Mensesneg Ungkap Pertemuan Kapolri, BKN, dan Menpan RB
-
Napolen Aniaya M Kece, Karutan Bareskrim dan Dua Anggotanya Dijatuhkan Sanksi Disiplin
-
Kapolri Mau Rekrut 56 Pegawai KPK Tak Lulus TWK, Johan Budi: Kalau Gak Mau Jangan Dipaksa
-
Jokowi Restui Kapolri Rekrut Novel Cs, Komnas HAM: Temuan Pelanggaran TWK Harus jadi Acuan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?