Suara.com - Pemahaman tentang sistem fisikalis iklim Bumi yang kompleks dianugerahi penghargaan Nobel Fisika 2021. Tiga ilmuwan, Syukuro Manabe, Klaus Hasselmann, dan Giorgio Parisi berbagai hadiah bergengsi itu.
Penghargaan Nobel Fisika 2021 diberikan kepada tiga ilmuwan yang pekerjaan kumulatifnya dapat diringkas dalam dua kata: Perubahan Iklim.
Syukuro Manabe dan Klaus Hasselmann diberi penghargaan "untuk pemodelan fisikalis iklim Bumi, mengukur variabilitas, dan memprediksi pemanasan global dengan andal."
Sementara, Giorgio Parisi mendapat penghargaan "untuk penemuan interaksi ketidakteraturan dan fluktuasi dalam sistem fisika dari skala atom ke planet."
Komite Nobel mengontak Parisi di rumahnya di Roma dari Stockholm, dan ketika ditanya apakah dia punya pesan untuk pertemuan para politisi di Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP26, dia hanya menjawab: "Kita harus bertindak sekarang."
Ilmu yang rumit menjadi lebih sederhana
Peraih Nobel Fisika tahun ini mendapat penghargaan untuk sains yang sangat kompleks. Namun, pada intinya ada keinginan untuk menerjemahkan sistem yang kompleks dan acak, tidak teratur, seperti peristiwa cuaca ekstrem di planet kita, menjadi bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Thors Hans Hansson, seorang Profesor Fisika Teoritis dan ketua Komite Nobel Fisika mengatakan bahwa itulah fisika.
Ini bukan hanya tentang menggambarkan arus listrik yang mengalir melalui lampu untuk menghasilkan cahaya. Atau orbit bumi yang berbentuk elips mengelilingi matahari.
Baca Juga: Nobel Fisika 2021 Dimenangkan 3 Ilmuwan yang Berjasa Ungkap Perubahan Iklim
Ini tentang menggunakan "teori dasar materi untuk menjelaskan fenomena dan proses kompleks, seperti bagaimana terbentuknya struktur kaca atau perkembangan iklim bumi," kata Hansson.
Hal itu membutuhkan "intuisi yang dalam" dan "kecerdasan matematika," kata Hanssen, seraya menambahkan pemenang tahun ini adalah "master sejati."
Apa yang mereka lakukan?
Pertama, Syukuro Manabe, yang pada 1960-an mulai bekerja untuk menunjukkan bagaimana peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi.
Sekitar 10 tahun kemudian, Klaus Hasselmann menciptakan model yang menghubungkan cuaca dan iklim.
Karya ini menjelaskan mengapa model iklim "dapat diandalkan meskipun cuaca berubah dan kacau," tulis Komite.
Dan mungkin yang paling penting bagi non-ilmuwan, Hasselmann mengembangkan metode untuk mengidentifikasi fenomena alam mana dan aktivitas manusia mana yang meninggalkan jejak pada iklim global kita.
"Metodenya telah digunakan untuk membuktikan bahwa peningkatan suhu di atmosfer disebabkan oleh emisi karbon dioksida manusia," tulis Komite.
Kemudian pada 1980-an, Giorgio Parisi menemukan "pola tersembunyi dalam materi kompleks yang tidak teratur".
Temuan ilmiah itu berkontribusi pada teori umum sistem kompleks. Pekerjaan Parisi mungkin tampak tidak berhubungan dengan ilmu iklim, tetapi iklim adalah salah satu sistem yang paling kompleks, dan kita menggunakan matematika dan semakin banyak pembelajaran mesin untuk memahaminya dengan lebih baik.
"Penemuan [ini] menunjukkan bahwa pengetahuan kita tentang iklim bertumpu pada dasar ilmiah yang kuat," kata Hanssen.
Mengenal para peraih Nobel lebih dalam Syukuro Manabe adalah ahli iklim dan meteorologi di Universitas Princeton di AS.
Manabe adalah salah satu yang pertama menggunakan pemodelan komputer untuk mempelajari dan mengeksplorasi peran gas rumah kaca dalam mempertahankan dan mengubah struktur termal atmosfer bumi.
Klaus Hasselmann adalah ahli meteorologi di Institut Meteorologi Max Planck di Jerman. Hasselmann tertarik pada ilmu kelautan dan penginderaan jauh iklim bumi dengan teknologi satelit.
Giorgio Parisi dari Sapienza University of Rome, Italia, adalah seorang fisikawan teoretis yang sudah merilis lebih dari 500 makalah ilmiah atas namanya.
Karya Parisi mencakup teori string, sistem tidak teratur dan ilmu komputer.
Penghargaan berusia 120 tahun
Ini adalah Penghargaan Nobel ke-120. Dan dari waktu ke waktu, komite penghargaan ini memupuk reputasi lewat penetapan amat rahasia dan ketat.
Sangat sering memberikan penghargaan kepada lebih dari satu orang tetapi maksimal tiga orang. Komite Penghargaan Nobel secara tegas mengatakan, jika pada tahun mana pun dianggap tidak ada nominasi yang layak, mereka berhak untuk membiarkan hadiah uang bergulir ke tahun berikutnya.
Pemenang tahun ini menerima hadiah uang tunai 10 juta Krona Swedia (Rp16 miliar), Medali Nobel dan berbagai pernak-pernik lainnya. Tetapi mereka harus menunggu hingga 10 Desember, karena tradisi pembagian hadiah diberikan pada acara jamuan makan malam di Stockholm. (pkp/as)
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!