Suara.com - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) telah menghapus aplikasi chatbot setelah memberikan balasan yang dianggap tidak nyambung dengan pertanyaannya.
Menyadur Russian Today Kamis (7/10/2021), kasus tersebut terungkap ketika seorang pengguna mengeluhkan saran yang tidak nyambung tersebut.
Pengguna yang tidak menyebutkan identitasnya itu awalnya menanyakan seputar Covid-19 namun justru dibalas agar ia melakukan hubungan seks yang aman.
Ketika chatbot yang disebut Ask Jamie itu ditanya apa yang harus dilakukan oleh orang tua yang positif Covid-19, ia menjawab, "Anda harus mempraktikkan seks aman melalui penggunaan kondom yang benar..."
Selain itu, ada juga yang membagikan tangkapan layar ketika chatbot tersebut salah menjawab pertanyaan mengenai tempat tes Covid-19.
Ketika ditanya dimana bisa melakukan tes antigen, chatbot tersebut justru menjawab "vaksin polio tersedia di poliklinik, klinik swasta, serta klinik perjalanan".
Namun, ketika ditanya bukan seputar Covid-19, chatbot justru akan menjawab dan memberikan saran seputar penanganan virus tersebut.
Tak lama setelah kabar tersebut beredar, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa telah menonaktifkan sementara chatbot pada hari Senin (3/10/2021).
"Kami telah menonaktifkan sementara untuk memungkinkan kami melakukan pemeriksaan sistem secara menyeluruh dan melakukan perbaikan," kata MOH kepada Straits Times.
Baca Juga: DSS TGSL: Cabut Kepmenaker 104/2021, Berikan Upah dan Kerja Layak Bagi Buruh!
MOH juga mengungkapkan akan melakukan pemeriksaan sistem secara menyeluruh dan melakukan perbaikan terhadap chatbot.
Chatbot dikembangkan oleh Government Technology Agency (GovTech) negara tersebut pada tahun 2014 dan digunakan di 70 situs web lembaga pemerintah.
Selama pandemi Covid-19, GovTech dilaporkan mendorong warga untuk menggunakan alat yang diklaim sebagai Asisten Virtual Pemerintah Utuh pertama di dunia, untuk masalah terkait Covid.
Aplikasi tersebut menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk memahami pertanyaan dan mengeluarkan jawaban, yang paling relevan dari situs web atau basis data lembaga pemerintah masing-masing.
Outlet berita teknologi Techwire Asia melaporkan bahwa GovTech juga berencana akan mengganti chatbot dengan VICA (Virtual Intelligent Chat Assistant) dalam waktu dekat.
Alat baru ini kabarnya sudah mengendalikan chatbot di situs web pemerintah Singapura dan saluran WhatsApp Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal