Suara.com - Asosiasi Medis Australia (AMA) memperingatkan pelonggaran pembatasan Covid-19 yang terlalu cepat di Sydney dapat memberi tekanan pada sistem kesehatan dan mempertaruhkan nyawa.
Reuters melaporkan pada Jumat (8/10/2021), Sydney bersiap untuk mengakhiri lockdown yang telah berlangsung lebih dari 100 hari minggu depan.
Pembatasan “tinggal di rumah (stay at home)” akan dicabut pada Senin (11/10/2021) setelah tingkat vaksinasi penuh di negara bagian New South Wales mencapai 70 persen dari keseluruhan populasi orang dewasanya.
Pihak berwenang pada Kamis (7/10/2021) telah meningkatkan jumlah pengunjung dari batas yang diizinkan untuk pertemuan di rumah, pernikahan, dan pemakaman.
Asosiasi Medis Australia mengatakan pembukaan terlalu cepat atau terlalu dini akan mengakibatkan pemberlakuan kembali lockdown dan peningkatan jumlah kematian yang mungkin masih bisa dihindari.
"New South Wales tidak boleh gegabah pada saat kritis ini," kata Presiden AMA Omar Khorshid dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam kemarin.
Perdana Menteri Negara Bagian Dominic Perrottet telah membela langkahnya untuk memajukan pelonggaran beberapa pembatasan di tengah penurunan infeksi yang stabil, dengan mengatakan pandemi juga merupakan, “krisis ekonomi”.
Para pejabat memiliki rencana untuk mengurangi pembatasan dalam beberapa minggu mendatang ketika vaksinasi penuh mencapai 70, 80 dan 90 persen pada orang dewasa.
Hal tersebut dilakukan sebagai dorongan untuk ekonomi Australia senilai 2 triliun dollar Australia karena mencoba menghindari resesi kedua dalam beberapa tahun.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mereda, Amankah Lepas Masker?
Infeksi harian di New South Wales meningkat pada Jumat (8/10/2021) setelah turun selama tujuh hari terakhir, ketika tingkat vaksinasi dosis pertama pada orang berusia di atas 16 tahun mendekati 90 persen.
Sebanyak 646 kasus dilaporkan naik dari 587 kasus pada Kamis, mayoritas kasus berada di ibu kota negara bagian Sydney. Sebelas kematian baru terdaftar.
Australia masih memerangi gelombang infeksi ketiga yang dipicu oleh varian Delta yang telah membuat Sydney dan Melbourne lockdown, memaksa orang untuk tetap di rumah dan menutup ribuan bisnis. (Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal