Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai lonjakan Covid-19 akibat varian delta telah membuat pemerintah sadar untuk mengutamakan kesehatan masyarakat di masa pandemi.
Pandu menyebut lonjakan varian delta membuat pemerintah sadar untuk memperbaiki secara masif kebijakan penanganan pandemi.
"Varian delta itu membangunkan mimpi kita atau ketidakseriusan pemerintah menjadi serius dan ditangani oleh beberapa orang sebetulnya, cuma Pak Luhut yang paling dominan yang melakukan meeting koordinasi dengan semua pihak, jadi yang dibangkitkan adalah leadership, koordinasi dan serentak di seluruh Indonesia," kata Pandu dalam diskusi virtual, Rabu (13/10/2021).
Pandu mengakui kebijakan pemerintah saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang sebelum lonjakan pandemi akibat varian delta.
"Tidak pernah terpikir dulu PPKM Jawa-Bali sekaligus, atau luar Jawa-Bali sekaligus, itu tidak pernah terpikirkan oleh pemerintah atau tidak diterima," ucapnya.
Dia juga menyebut pencegahan varian baru yang masuk ke Indonesia juga semakin ketat dengan penerapan skrining melalui aplikasi Pedulilindungi dan pemeriksaan varian yang lebih cepat.
"Ini satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dari pintu masuk dan kemungkinan adanya varian baru dengan memperkuat surveilans dengan genom sequencing, dan memperluas aplikasi verifikator untuk mendeteksi orang yang tadinya harus diisolasi tapi berkeliaran," tuturnya.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.227.932 orang Indonesia, masih terdapat 24.430 kasus aktif, 4.060.851 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.651 jiwa meninggal dunia.
Indonesia juga telah menyuntikkan 101,673,077 dosis (48.82 persen) vaksin pertama dan 58,720,535 dosis (28.20 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Pernah Sambangi Rumah Luhut, Begini Penjelasan Haris Azhar
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Berita Terkait
-
Pernah Sambangi Rumah Luhut, Begini Penjelasan Haris Azhar
-
Rumah Sakit Diminta Siaga Ancaman Gelombang Ketiga, Lonjakan Covid-19 Akhir Tahun
-
Dituding Luhut Minta Saham Freeport, Haris Azhar Ngakak: Yang Ngomong Gak Ngerti Aturan
-
Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Potensi Pasar Game Indonesia Capai Rp 24 Triliun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI