Suara.com - Uang suap Rp2 miliar yang diduga diterima Gubernur Sulawesi Selatan nonaktif Nurdin Abdullah digunakan untuk kegiatan amal dan membeli dua unit jetski serta mesin kapal.
Hal itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Muh Asri di dalam persidangan.
"Kami hanya ingin mempertegas asal uang dan alurnya serta digunakan untuk apa," ujar Muh Asri di sela persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Makassar, Kamis (14/10/2021).
Ia mengatakan uang Rp2 miliar sesuai dengan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) para saksi dan terdakwa bahwa uang tersebut bersumber dari pengusaha H Momo dan Hj Indar.
Asri menyatakan, uang sebanyak Rp2 miliar itu digunakan untuk amal sesuai dengan keterangan saksi, di mana uang tersebut ditukarkan dengan uang baru di Bank Mandiri Cabang Panakkukang.
Menurut dia, keterangan saksi mantan Kepala Bank Mandiri Cabang Panakkukang Muh Ardi itu, dari Rp2 miliar, hanya Rp800 juta yang bisa ditukarkan dengan uang baru.
Sementara sisanya Rp1,2 miliar digunakan untuk membeli dua unit jetski dan mesin tempel kapal cepat atau speed boat.
"Jadi keterangan para saksi itu hanya ingin menyeleraskan dengan peristiwa pidana yang telah terjadi," katanya dia.
Saksi mantan Kepala Bank Mandiri Cabang Panakkukang Muh Ardi saat bersaksi di hadapan majelis hakim yang diketuai Ibrahim Palino mengaku, penukaran uang lusuh dengan uang baru itu terjadi pada hari Minggu, 20 September 2020.
Baca Juga: Dari Kesaksian Ardi, JPU Tambah Yakin Nurdin Abdullah Terima Suap dan Gratifikasi
"Jadi ada penyampaian dari Pak Nurdin jika ada uang Rp2 miliar itu mau ditukarkan untuk sedekah dan uang dibawa oleh ajudan, Pak Salman," katanya.
Ardi mengatakan, uang sebanyak Rp2 miliar yang dibawa Salman Natsir ditaruh dalam koper berwarna kuning abu-abu, dan rencananya akan ditukarkan dengan uang baru karena uang yang dalam koper sudah lusuh.
Namun dirinya setelah mengecek brankas cuma memiliki Rp400 juta yang kondisinya baru dengan pecahan Rp100 ribu sebanyak Rp300 juta dan pecahan Rp50 ribu sebanyak Rp100 juta.
"Setelah penukaran uang Rp400 juta, saya dititipi uang Rp1,6 miliar. Tapi saya tidak mau karena itu bukan uang nasabah bank karena uang nasabah itu ada asuransinya. Setelah sorenya, kembali Pak Salman datang dan tukar lagi Rp400 juta, tapi yang ditukar uang lusuh dan uang sedikit baru," ujarnya lagi.
Usai menukar Rp800 juta, ia pun kembali dititipi uang sebesar Rp1,2 miliar oleh Salman. Dia mengaku jika uang itu nanti akan diambil oleh seseorang.
"Tidak lama Salman pergi, ada WA Pak Nurdin, bilangnya uang akan diambil oleh Uji (Fauzi). Tapi saya tunggu sampai malam di kantor tidak datang, hingga akhirnya saya pulang. Besok jam 08:00 paginya baru telepon Uji dan bilangnya sore baru ke bank ambil uangnya," kata dia.
Berita Terkait
-
Eks Kepala Bank Mandiri Bakar Buku Rekening Usai OTT Nurdin Abdullah
-
Buku Rekening Atas Nama Meikewati, Kartu ATM Untuk Nurdin Abdullah
-
Dari Kesaksian Ardi, JPU Tambah Yakin Nurdin Abdullah Terima Suap dan Gratifikasi
-
Hakim Perintahkan KPK Kejar Uang Suap Rp2,8 Miliar, Disebut Terdakwa Untuk BPK Sulsel
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?