Suara.com - Pemerintah terus berupaya keras untuk pemerataan vaksinasi di seluruh Indonesia. Pada, Kamis (14/10) ini, Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-89 sebanyak 601.380 dosis vaksin Pfizer.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyebut, total vaksin pfizer yang sudah datang per 14 Oktober adalah 16,3 juta dosis.
"Kedatangan vaksin Pfizer dalam bentuk jadi ini langsung didistribusikan ke delapan provinsi," ujar Usman, Kamis (14/10/2021).
Dia merinci, delapan provinsi yang dimaksud adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sulawesi Barat, dan Jawa Barat.
"Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, setiap vaksin yang datang, harus segera didistribusikan, lalu disuntikkan kepada masyarakat. Agar makin cepat masyarakat disuntik, makin terlindungi kita dari Covid-19," ujarnya.
Sementara itu, Usman menambahkan, pada hari yang sama, Indonesia juga kedatangan vaksin tahap ke-90. Vaksin yang tiba merupakan AstraZeneca berjumlah 672.600 dosis. Dengan begitu, total vaksin yang tiba di tanah air dalam berbagai merk baik bentuk jadi maupun bahan baku atau bulk berjumlah ini jadinya totalnya 282.490.700 dosis.
Menurut Usman, peningkatan capaian vaksinasi di daerah-daerah menjadi elemen penting untuk membangun herd immunity atau kekebalan kelompok di negeri ini. Untuk itu, percepatan dan perluasan program vaksinasi mutlak mesti dilakukan di semua daerah. Karenanya, lanjut Usman, dibutuhkan ketersediaan stok vaksin di daerah-daerah.
"Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Usman.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 14 Oktober: Positif 113, Sembuh 97, Meninggal 0
Berita Terkait
-
Wagub DKI ke Satu Jutaan Warga yang Belum Divaksin: Tak Ada Alasan, Semua Jenis Sudah Ada
-
15 Juta UMKM Dalam Negeri Terancam Gulung Tikar Akibat Pandemi COVID-19
-
Asal Usul Covid-19 Masih Tanda Tanya, WHO Bentuk Gugus Tugas Baru
-
Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi di Malang, Ada Vaksin AstraZeneca Dosis 1 dan 2
-
Bukan Cuma Covid-19, Ini Penyakit yang Bisa Dicegah Dengan Cuci Tangan pakai Sabun
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik