Suara.com - Seorang warga asli Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) membenarkan kalau ada aparat kepolisian yang berpatroli hingga empat kali dalam seminggu di desanya.
Padahal menurutnya, sebelum ada penolakan penambangan oleh warga, desanya tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.
Warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut menilai, pihak kepolisian sangat terlihat berpihak kepada pihak penambang bukan kepada warga. Padahal, warga sangat khawatir akan penambangan yang dilakukan di desanya sendiri.
"Mereka juga kalau kemarin-kemarin itu patroli 1 minggu sampai 4 kali. Artinya polisi hadir untuk mengawal pertambangan, tidak pernah memikirkan nasib warga," kata pria berambut panjang tersebut melalui diskusi bertajuk Buka Suara: Sudah Korban Tambang, Malah Dipolisikan secara virtual, Jumat (15/10/2021).
Pria tersebut juga tidak bisa menutupi kegeramannya melihat aparat kepolisian yang terus berusaha membujuk warga untuk bisa menjual tanahnya demi penambangan.
Ia menganggap, pihak kepolisian sebagai kaum bodoh karena kerap menghadapi warga dengan senjata laras panjang. Padahal, menurutnya, warga yang melakukan pengadangan juga tidak membawa senjata apapun.
"Kalaupun mereka bener laki-laki gitu kan, ya, aku pikir tangan kosong gitu. Padahal yang mereka hadapi itu ibu-ibu, anak-anak yang memang benar-benar merasakan dampak ketika pertambangan terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, patroli rutin digelar personel Polres Purworejo, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purwerejo, Jawa Tengah dalam beberapa waktu terakhir ini.
Meski demikian, Polda Jateng menegaskan jika patroli belasan personel bersenjata lengkap bukan untuk menakuti warga.
Baca Juga: Komnas HAM Siap Kawal dan Tuntaskan Pelanggaran HAM Terhadap Warga Wadas
"Justru kehadiran Polri adalah patroli rutin dan pembagian masker sekaligus harkamtibmas. Polri menjamin semua keamanan warga," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Jumat (24/9/2021).
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yand diterima, masyarakat Desas Wadas yang setuju dengan pembangunan Bendungan Bener mendapat intimidasi hingga ancaman untuk dibunuh.
Kondisi itu, lanjut Iqbal membuat warga tidak berani keluar rumah oleh kelompok masyarakat dan preman dari luar Desa Wadas yang menetap di salah satu rumah warga yang menolak pembangunan.
"Polri memiliki bukti adanya intimidasi dan ancaman dari kelompok warga yang diback-up kelompok preman luar dari wilayah setempat. Untuk itu, kehadiran kami memberi keamanan bagi masyarakat di sana," tegas dia.
Sebagai kilas balik, pada 23 April 2021, sekitar pukul 11.00 WIB, puluhan polisi dan TNI mendatangi Desa Wadas untuk menjaga sosialisasi pemasangan patok lokasi penambangan batu.
Berdasarkan SK Gubernur Jateng Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener Purworejo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
-
Rahayu Saraswati Tetap Wakil Ketua Komisi VII DPR Usai Putusan MKD, Begini Kata Dasco
-
Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Raya Saat Hujan Deras
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
-
Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes