Suara.com - Tepat 34 tahun silam, terjadi peristiwa yang menewaskan banyak korban, dan menjadi tragedi kecelakaan transportasi yang parah hingga saat ini, itu adalah Tragedi Bintaro. Apa penyebab Tragedi Bintaro? Bagaimana kronologi dan berapa jumlah korbannya?
Simak penjelasan lengkap tentang Tragedi Bintaro berikut ini. Dalam kecelakaan kereta api tragis yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987, sebanyak 156 orang meninggal dunia dan 300 orang lainnya luka-luka.
Tragedi Bintaro merupakan peristiwa tabrakan antara kereta api Patas Merak dengan KA 225 di Pondok Betung, Bintaro. Kedua kereta tersebut ringsek akibat benturan keras. Bahkan peristiwa mengenaskan ini tercatat sebagai tragedi kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Untuk mengenal lebih jauh tentang Tragedi Bintaro, berikut ini kronologi, jumlah korban, jumlah korban, lokasi, dan penyebabnya.
Kronologi dan Lokasi Tragedi Bintaro
Peristiwa ini terjadi ketika KA 220 Patas Merak dengan KA 225 di Pondok Betung melintasi satu rel yang sama dari arah berlawanan.
Benturan dari kedua KA pun tak terelakkan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan lokomotif dan gerbong pertama pada kedua kereta hancur hingga menyebabkan ratusan penumpang luka-luka bahkan meninggal dunia.
Kronologi Tragedi Bintaro ini terjadi pada pukul 07.00 WIB. Diketahui, KA 225 Rangkas Bitung - Jakarta Kota membawa sebanyak 1.887 penumpang yang mana melebihi kapasitas 200 persen kapasitas kereta.
Saat itu, penumpang masih diperbolehkan menaiki atap kereta atau memenuhi gerbong kereta hingga padat. Sedangkan KA 220 Tanah Abang - Merak kala itu mebawa 478 penumpang dan tercatat masih dalam kapasitas normal sehingga penumpang dapat duduk di kursinya masing-masing. Meski begitu, jumlah tersebut merupakan catatan dari penumpang yang membeli atau membawa karcis.
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Selasa 19 Oktober 2021, Dua Film Box Office Bakal Tayang
Selanjutnya, peristiwa nahas itu pun dimulai. Diketahui, KA 220 Tanah Abang-Merak berangkat dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Sudimara. Hal ini lantas mengagetkan petugas Stasiun Sudimara lantara tiga jalur kereta sudah terisi.
Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Sudimara kemudian meminta persilangan kereta di Stasiun Kebayoran. Tapi, terjadi pergantian petugas PPKA di Stasiun Kebayoran yang tidak mengetahui rencana tersebut.
Setelah terlambat mengetahui rencana persilangan kereta tersebut, petugas lantas berusaha mengosongkan salah satu kereta di Sudimara untuk KA 220 dengan melakukan langkah darurat, yakni memindahkan rangkaian KA 225 dari kereta 3 ke kereta 1.
Sayangnya, upaya ini tidak berhasil sampai ke telinga masinis KA 225 Slamet Suradyo. Petugas pun memberikan sinyal terompet dan menggerakan kedua tangan sebagai tanda agar kereta berhenti. Tapi, Slamet tidak melihat sinyal tersebut dan terus melaju hingga akhirnya KA 225 yang dikendarai Slamet bertabrakan dengan KA 220 dan merenggut ratusan nyawa penumpang kereta.
Jumlah Korban Jiwa Tragedi Bintaro
Dari tragedi Bintaro tersebut ada 156 orang meninggal dunia dan 300 korban lainnya mengalami luka-luka. Jenazah korban luka ditampung di tujuh rumah sakit terdekat yakni RS Fatmawati, RS Setia Mitra, RS TNI-AL Mintoharjo, RS Pertamina, RS Pondok Indah, RS Jakarta dan RS Cipto Mangunkusumo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap