Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto membenarkan telah terjadi pencurian database lembaganya yang muncul di RaidForums dengan judul Leaked Database KPAI (kpai.go.id) pada 13 Oktober 2021.
Klarifikasi tersebut disampaikan merespons pemberitaan di media.
"Merespons pemberitaan di media terkait database KPAI, perlu kami sampaikan bahwa saat ini telah terjadi pencurian database KPAI," kata Susanto saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/10/2021).
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra sebelumnya menyebut data-data yang dicuri berasal dari layanan pengaduan online dalam situs resmi KPAI.
"Kami punya sistem pengaduan online berbasis website kpai.go.id, diduga data ini yang diretas," kata Jasra melalui pesan singkat kepada Antara, Kamis (21/10/2021).
Susanto memastikan, KPAI telah melaporkan tindak pencurian ini kepada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Pada tanggal 18 Oktober 2021, KPAI telah menyampaikan laporan kepada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri dan pada tanggal 19 Oktober 2021, KPAI telah menyampaikan surat kepada Badan Siber dan Sandi Negara," ucapnya.
Selain ke polisi dan BSSN, KPAI juga berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate untuk menindaklanjuti kejadian ini.
"Menindaklanjuti surat tersebut, Direktorat Siber Mabes Polri dan Badan Siber dan Sandi Negara telah berkoordinasi dengan KPAI untuk langkah-langkah selanjutnya dan KPAI telah melakukan mitigasi untuk menjaga keamanan data," jelasnya.
Baca Juga: KPAI Lapor Bareskrim, BSSN, dan Kominfo Soal Kebocoran Data di Forum Online
Susanto memastikan, pencurian data ini tidak akan menggangu kinerja KPAI, pelayanan dan pengaduan masih terbuka bagi masyarakat.
Sebelumnya, Akun bernama C77 mengunggah database milik KPAI di RaidForums dengan judul Leaked Database KPAI (kpai.go.id) pada 13 Oktober 2021.
C77 mengaku ia masih menyimpan banyak database pemerintah Indonesia karena 80 persen keamanan website berdomain go.id sangat lemah.
"Dan masih banyak lagi database pemerintah indonesia lainnya, 80 persen keamanan website di Indonesia sangat lemah terutama go.id," ujar C77 dalam kolom terpisah di bawah thread, dikutip Kamis (21/10/2021).
Berdasarkan pantauan suara.com di situs RaidForums, dugaan kebocoran ini menunjukkan data seperti id, nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, hp, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, hingga usia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak