Suara.com - Otoritas Suriah pada Kamis (21/10/2021) waktu setempat mengeksekusi mati 24 orang yang dituduh telah memicu kebakaran hutan 2020 lalu. Kementerian Kehakiman Suriah mengatakan kebakaran hutan itu menewaskan tiga orang dan menghancurkan ribuan hektar hutan.
Menyadur laman VOA, Jumat (22/10/2021), eksekusi merupakan hal yang biasa terjadi di Suriah, negara yang sedang dilanda perang saudara ini, namun jumlah terpidana yang dihukum mati pada Kamis lebih banyak dari biasanya.
Konflik Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun ini telah menewaskan ratusan ribu orang dan menelantarkan setengah dari seluruh penduduk di negara itu, termasuk diantaranya lima juta orang yang mengungsi ke negara-negara tetangga.
Kementerian Kehakiman menyebut 24 orang yang dieksekusi itu sebagai “penjahat yang melakukan serangan teroris yang menyebabkan kematian dan kerusakan infrastruktur dan properti publik.” Kementerian juga menyatakan bahwa 11 tersangka lain dalam kasus yang sama telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sementara sembilan orang lainnya – termasuk diantaranya lima remaja – dijatuhi hukuman penjara yang bervariasi antara 10 hingga 12 tahun.
Kementerian Kehakiman Suriah mengatakan pada akhir tahun 2020, pihak berwenang telah menahan puluhan orang yang mengaku merencanakan kebakaran pada Agustus 2020. Sebulan kemudian mereka mulai melakukan pembakaran yang menimbulkan dampak pada 280 kota dan desa, dan merusak 370 rumah. Secara keseluruhan 24.000 hektar hutan dan perkebunan hancur akibat kebakaran itu.
Kebakaran hutan terjadi di beberapa negara di Timur Tengah pada Oktober 2020 di tengah gelombang panas yang tidak biasa pada tahun itu. Kebakaran hutan itu membuat Suriah sangat terpukul. Tiga orang tewas dalam kebakaran yang meluluhlantakkan kawasan hutan yang sangat luas, sebagian besar di daerah Latakia dan bagian tengah propinsi Homs.
Kota kelahiran Presiden Bashar Al Assad di Qardaha, Latakia, juga dilanda kebakaran hebat yang merusak sebuah bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai gudang perusahaan tembakau milik negara, yang sebagian runtuh. Assad melakukan lawatan yang jarang dilakukannya ke wilayah itu tak lama setelah kebakaran dapat dikendalikan. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Duarr! Bus Pengangkut Tentara Suriah Meledak karena Dipasang Bom, Belasan Orang Tewas
-
126,21 Hektare Lahan Terbakar di Aceh Sepanjang Oktober 2021
-
Serangan Udara Israel di Suriah Tewaskan Satu Tentara dan 3 Pejuang Pro-Iran
-
Anak-anak ISIS: Ini Bencana yang Tak Bisa Kita Tangani
-
Lahan Terbakar di Ogan Ilir Seluas Tiga Hektare Berhasil Dipadamkan Satgas Gabungan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah