Suara.com - Ketegangan antara Seoul dan Pyongyang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Uji coba roket buatan Korea Selatan yang gagal untuk pertama kalinya, memicu kekhawatiran akan perlombaan senjata baru.
Korea Selatan meluncurkan roket buatan dalam negeri pertamanya, Nuri, pada Kamis (21/10) sore waktu setempat, dari Pusat Luar Angkasa Naro di daerah timur laut Goheung.
Pembuatan roket Nuri yang menelan biaya sekitar 2 triliun won (Rp24,1 triliun) nyatanya belum berhasil menyelesaikan misi pengiriman satelit uji ke orbit.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan roket mencapai ketinggian 700 kilometer, dengan muatan 1,5 ton yang berhasil dipisahkan.
Namun, Moon mengatakan bahwa "menempatkan satelit tiruan ke orbit tetap merupakan misi yang belum selesai."
Meskipun tes tersebut tidak dapat memenuhi tugasnya menempatkan satelit ke orbit, peluncuran tersebut dilakukan ketika Korea Selatan tengah bersaing dengan Korea Utara dalam kemajuan teknologi persenjataan.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengklaim uji coba itu sebagai "pencapaian luar biasa" yang membawa Korea Selatan selangkah lebih maju menuju program peluncuran luar angkasa.
Uji coba SLBM Korea Utara juga telah lama direncanakan
Berbicara kepada wartawan, Moon mengatakan sangat penting bagi Korea Selatan untuk membangun pertahanannya: "Kemampuan pertahanan yang kuat selalu ditujukan untuk memastikan perdamaian."
Baca Juga: Buatan Sendiri, Korsel Gagal Tempatkan Satelit Dummy dengan Roket Nuri ke Orbit
"Republik Korea berupaya membangun angkatan bersenjata yang cerdas dan kuat berdasarkan teknologi mutakhir,” tambahnya.
Peluncuran roket Nuri Korea Selatan telah lama direncanakan.
Analis mengatakan bukan kebetulan bahwa Korea Utara pada Selasa (20/10) melakukan peluncuran pertama teknologi Submarine-Launched Ballistic Missil (SLBM) atau senjata rudal balistik yang diluncurkan melalui kapal selam.
Peluncuran tersebut dilakukan di lepas pangkalan angkatan laut di pantai barat semenanjung.
Sejauh ini Korea Utara telah delapan kali melakukan peluncuran rudal.
Korea Utara akui pembangunan militer
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO