Suara.com - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyebut wilayahnya berhasil menekan lonjakan kedua pandemi Covid-19 akibat serangan varian delta. Ini berkat vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
Ansar mengatakan ia merasa beruntung wilayahnya mendapat supply vaksin AstraZeneca yang cukup banyak sebelum Juli 2021, sehingga warganya tidak terlalu banyak yang terinfeksi covid varian delta.
"Waktu itu Pak Menko Perekonomian telpon saya mau kirim 50 ribu vaksin AstraZeneca, alhamdulillah kita lakukan itu, sehingga ternyata kata Pak Menkes AstraZeneca itu punya kekuatan untuk membatasi atau menolak varian delta seperti di Inggris dan India," kata Ansar dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Senin (25/10/2021).
Hasilnya, setelah dilakukan penelusuran varian baru oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, dari 500 sampel yang diperiksa hanya ditemukan kurang dari 10 varian delta.
"Hasilnya ditemukan ada 5 varian alpha yang dari afrika selatan, dan di Batam ditemukan 3 varian delta B1617 dan 7 varian alpha B117, ini varian of concern di indonesia," ungkapnya.
Ansar menambahkan, kondisi pandemi Covid-19 di Kepri kini juga sudah semakin terkendali, kasus aktif atau pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan tinggal 50 orang atau 0,09 persen.
Secara kumulatif, tingkat kesembuhan di Kepri juga terus meningkat hingga 52.023 orang atau 96 persen, meninggal dunia 1.754 atau 3,26 persen, angka keterpakaian tempat tidur juga menurun hingga 2,82 persen, serta positivity rate menurun hingga 0,15 persen.
"Pada bulan Juli 2021 lalu kasus aktif kita cukup mengkawatirkan menembus angka 7 ribu kasus, dimana kondisi hari ini alhamdulillah telah berkurang, saat ini tinggal 50 orang kasus aktif yang kita tangani, konfirmasi positif dalam satu hari di masa PPKM diperketat sejak 8 Juli lalu itu pernah mencapai per hariannya 900 kasus, satu minggu terakhir hanya ditemukan beberapa kasus saja," tutur Ansar.
Dia berharap masyarakat Kepri tetap mematuhi protokol kesehatan dan segera mendapat vaksinasi Covid-19 agar lonjakan atau gelombang ketiga pandemi seperti yang diprediksi banyak ahli tidak terjadi.
Baca Juga: Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan untuk Bantuan Pandemi COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
BGN Latih 10 Ribu Petugas SPPG untuk Tekan Risiko KLB Keracunan Makanan
-
Istana Kaji Usulan DPR Naikkan Status Bulog jadi Kementerian
-
Diungkap KPK, 57,33 Persen Pegawai Lihat Pejabat Menyalahgunakan Anggaran untuk Kepentingan Pribadi
-
Skandal Haji Rp1 Triliun: KPK Garap Anggota DPRD Mojokerto, 400 Travel dan 13 Asosiasi Terseret
-
Beberkan Alasan Prabowo Copot Kepala Bapanas, Istana: Penugasan di Tempat Lain
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Istana Buka Suara! Prabowo Kaji Serius Usul Bulog Jadi Kementerian, Bapanas Bakal Dilebur?
-
Ribuan Guru Berkumpul di Temu Pendidik Nusantara XII untuk Menjawab Tantangan Pendidikan Iklim
-
Putusan Praperadilan Kasus Korupsi Chromebook Siang Ini, Akankah Status Tersangka Nadiem Gugur?
-
Tragedi Pantai Modangan: Abai Peringatan, 2 Wisatawan Surabaya Hilang, 1 Tewas Terjepit Karang