Suara.com - Istilah gempa swarm tengah santer diberitakan setelah muncul aktifitas kegempaan berkali-kali di wilayah Salatiga dan Ambarawa Jawa Tengah. Lalu apa itu gempa swarm?
Simak penjelasan pengertian dan penyebab gempa swarm dalam ulasan berikut.
Sebelumnya, Kepala Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam cuitannya di akun Twitter pribadi @DaryonoBMKG, Minggu (24/10/2021) menyampaikan, bahwa guncangan gempa yang telah terjadi puluhan kali di Salatiga dan sekitarnya dikategorikan sebagai gempa swarm.
Hasil monitoring BMKG sejak hari Sabtu 23 Oktober 2021 pukul 00.00 WIB dinihari hingga hari Minggu 24 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, sudah tercatat sebanyak 32 kali aktivitas gempa yang terjadi di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga, dan sekitarnya.
Menurut Daryono, ciri-ciri gempa swarm adalah adanya serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi. Biasanya, gempa berlangsung dalam waktu yang relatif lama di suatu kawasan, namun tidak disertai dengan gempa kuat sebagai gempa utama atau mainshock.
Supaya lebih jelas lagi, langsung saja simak ulasan tentang gempa swarm yang telah dirangkum berikut ini.
Mengutip informasi di akun Twitter BMKG, gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan. Gempa swarm terjadi tanpa adanya gempa utama (mainshock).
Pada kejadian gempa yang biasa dipahami oleh masyarakat awam, umumnya gempa utama lebih besar kekuatannya dibandingkan gempa susulan. Karena aktivitasnya yang terus menerus, maka gempa swarm jarang menimbulkan kerusakan. Apabila gempa swarm ditemukan di wilayah pesisir pantai, maka efek guncangannya tak akan menimbulkan tsunami.
Baca Juga: Dampak Gempa Bumi 41 Ruangan di RSUD Ambarawa Retak
Apa Beda Gempa Swarm dan Gempa Susulan?
Lantas, apa beda gempa swarm dengan gempa susulan? Menurut situs badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, gempa susulan merupakan rangkaian gempa yang terjadi setelah gempa utama yang lebih besar pada sebuah patahan.
Gempa susulan ini terjadi di dekat zona patahan di lokasi gempa utama terjadi, dan merupakan bagian dari "proses penyesuaian" setelah slip utama pada patahan. Kemudian gempa susulan menjadi lebih jarang seiring waktu, meskipun mereka dapat berlanjut selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk mainshock yang sangat besar.
Di sisi lain, adalah urutan sebagian besar gempa bumi kecil tanpa adanya mainshock yang dapat diidentifikasi. Rangkaian gempa ini biasanya berumur pendek, tetapi dapat berlanjut selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau kadang-kadang bahkan hingga berbulan-bulan.
Gempa ini sering berulang terjadi di lokasi yang sama. Sebagian besar gempa yang dikenal sebagai gempa swarm atau gempa kawanan ini terkait dengan adanya aktivitas panas bumi.
Penyebab Gempa Swarm
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta