Suara.com - Laporan PBB mengungkapkan dunia telah menyia-nyiakan kesempatan untuk “membangun kembali dengan lebih baik” dari pandemi Covid-19 dan akan menghadapi kenaikan suhu setidaknya 2,7 derajat Celcius jika negara-negara gagal memperkuat janji iklim mereka.
Mengutip The Guardian, Rabu (27/10/2021), publikasi pada Selasa lalu memperingatkan bahwa janji negara-negara saat ini hanya akan mengurangi karbon sekitar 7,5 persen pada 2030.
Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari pemotongan emisi sebesar 45 persen yang menurut para ilmuwan diperlukan untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celcius.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menggambarkan temuan itu sebagai "seruan membangunkan yang menggelegar" bagi para pemimpin dunia, sementara para ahli menyerukan tindakan drastis terhadap perusahaan bahan bakar fosil.
Menurut laporan emisi PBB, meski lebih dari 100 negara telah berjanji untuk mencapai emisi nol karbon sekitar pertengahan abad, hal tersebut tidak akan cukup untuk mencegah bencana iklim karena kurangnya niat dan tindakan yang diperlukan.
Banyak dari janji emisi nol karbon yang ditemukan tidak jelas. Jika tidak disertai dengan pengurangan emisi yang ketat dekade ini, akan memungkinkan terjadi pemanasan global pada tingkat yang berpotensi menjadi bencana.
Guterres berkata, “panasnya menyala, dan seperti yang ditunjukkan oleh isi laporan ini, kepemimpinan yang kita butuhkan sudah padam.”
“Negara-negara menyia-nyiakan peluang besar untuk menginvestasikan sumber daya fiskal dan pemulihan Covid-19 dengan cara yang berkelanjutan, hemat biaya, dan hemat planet.
“Saat para pemimpin dunia bersiap untuk Cop26, laporan ini adalah peringatan lain yang menggelegar. Berapa banyak yang kita butuhkan?"
Baca Juga: Tuduh Kelompok HAM Palestina Teroris, Israel Dikritik PBB
Inger Andersen, direktur eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) yang membuat laporan tersebut mengatakan, “perubahan iklim bukan lagi masalah masa depan. Ini adalah masalah sekarang.
“Untuk mendapatkan peluang membatasi pemanasan global hingga 1,5C, kita memiliki waktu delapan tahun untuk mengurangi hampir separuh emisi gas rumah kaca.”
“Delapan tahun untuk membuat rencana, menerapkan kebijakan, menerapkannya, dan akhirnya mencapai pengurangan. Jam terus berdetak kencang.”
Dalam laporan tersebut terdapat temuan bahwa emisi turun sekitar 5,4 persen tahun lalu selama lockdown Covid-19, tetapi hanya sekitar seperlima dari pengeluaran untuk pemulihan ekonomi diarahkan pada upaya yang akan mengurangi karbon.
Menurut PBB, hal tersebut menjadi kegagalan dalam membangun dunia menjadi lebih baik untuk mengatasi masalah krisis iklim. (Jacinta Aura Maharani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah