Suara.com - Konflik dan krisis di Afghanistan telah membuat hampir 700.000 orang mengungsi dalam sembilan bulan pertama tahun ini, kata laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (25/10/2021).
Dalam laporannya yang berjudul Afghanistan: Snapshot of Population Movements, Januari-September 2021, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan 677.000 orang telah meninggalkan rumah mereka tahun ini karena pertempuran.
Banyak dari orang-orang ini tetap mengungsi di seluruh negeri, karena konflik dan kemiskinan menghalangi mereka kembali ke daerah asal mereka.
Juga pada hari yang sama, kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan PBB memperingatkan bahwa lebih dari setengah populasi Afghanistan - rekor 22,8 juta orang - akan menghadapi kerawanan pangan akut mulai November ini.
Peringatan itu dikeluarkan pada Senin dalam laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) terkini oleh Kelompok Ketahanan Pangan dan Pertanian Afghanistan, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Program Pangan Dunia PBB.
Menurut laporan itu, dampak kompleks dari kekeringan, konflik, Covid-19, dan krisis ekonomi telah sangat mempengaruhi kehidupan, mata pencaharian, dan akses masyarakat terhadap makanan.
Tiga minggu yang lalu, para pejabat Taliban di Afghanistan mulai merelokasi ribuan orang terlantar dari ibu kota Kabul ke provinsi-provinsi utara asal mereka.
Keluarga pengungsi telah meninggalkan rumah karena bentrokan mematikan antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan dari pemerintah sebelumnya pada Agustus.
Sesuai perkiraan UNHCR, hampir 300.000 warga Afghanistan telah mengungsi karena konflik pada 2020 saja yang tetap sangat membutuhkan dukungan kemanusiaan.
Baca Juga: Makin Menderita usai Dikuasai Taliban, Jutaan Warga Afghanistan Terancam Mati Kelaparan
Selama kunjungan terakhirnya ke negara yang dilanda perang, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan bahwa setelah lebih dari 40 tahun, pengungsi Afghanistan terus menjadi salah satu situasi pengungsian terbesar dan paling berlarut-larut.
Laporan OCHA terbaru mencatat bahwa hampir 938.000 orang telah kembali dari negara-negara tetangga ke Afghanistan sepanjang tahun ini, termasuk 926.000 dari Iran, 12.000 dari Pakistan, dan sejumlah kecil dari Eropa. (Sumber: Kantor Berita Anadolu)
Berita Terkait
-
Makin Menderita usai Dikuasai Taliban, Jutaan Warga Afghanistan Terancam Mati Kelaparan
-
Afghanistan: Krisis Kemanusiaan, Keluarga Menjual Bayi Demi Sesuap Nasi
-
Imam Masjid Di Afghanistan Ditembak Pria Bersenjata, Korban Langsung Tewas
-
Siapa Mahjabin Hakimi? Atlet Voli Putri Afghanistan yang Dibunuh Taliban
-
Malaysia Ingin Bangun Kembali Negara Afghanistan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing