Suara.com - Seorang jurnalis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendapat intimidasi setelah memberitakan aktivitas tambang diduga ilegal di Kota Kendari. Setelah membuat berita tentang aktivitas tambang PT MD, jurnalis Terkini.id, M Irvan mengaku mendapatkan intimidasi.
Selain ancaman lewat pesan WhatsApp, M Irvan juga mengalami kejadian yang dianggap mengancam nyawanya.
"Tadi (malam) mau keluar cari makan nasi kuning di tempat biasa, lalu saya di palang OTK. Menggunakan mobil minibus warna abu-abu di bilangan perempatan Pasar Baru depan Toko Kredit Simpatik. Kisaran Pukul 3 dini hari lewat," katanya dikutip dari SuaraSulsel.di, Jumat (29/10/2021).
Irvan mengaku tidak sempat melihat nomor polisi minibus tersebut. Karena berusaha menghindar dan kabur.
"Saya tidak sempat lihat jelas mobil minibus tersebut, karena saya langsung putar arah mengarah ke Wua-wua yang tadinya saya mau ke Pasar Panjang," ujarnya.
"Saya masih diikuti tadi sampai di perempatan Wua-Wua, tapi kayaknya pas saya masuk lorong di bagian Anaiwoi mereka kehilangan jejak saya. Lalu saya kembali keluar dari lorong di Anaiwoi, dan untuk saat ini saya mengamankan diri di luar Kota Kendari," pungkasnya.
Terkini.id mengaku telah berkoordinasi dengan organisasi jurnalis di Kota Kendari terkait kasus ini. Juga berkoordinasi dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari untuk membantu menangani persoalan ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan AJI di daerah untuk mengawal persoalan ini," tambahnya.
Senada dengan hal tersebut Ketua AJI Kendari Rosniwanty Fikri mengatakan, telah menggelar rapat terkait peristiwa tersebut. Jurnalis dan AJI bakal menempuh jalur hukum dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Karena Berita, Nyawa Jurnalis di Kota Kendari Terancam
"Kita sudah tangani persoalan ini, dan kita sudah rapatkan juga bersama pengurus, untuk sekarang kasus ini sudah ditangani dan bakal didampingi oleh Bidang Advokasi kami," ungkap Rosniwanty.
M Irvan jurnalis Terkini.id sebelumnya memberitakan terkait dugaan aktivitas tambang ilegal. Setelah berita tersebut naik, Ketua Ormas di Kendari meminta bertemu, dan meminta jurnalis Terkini.id berhenti memberitakan PT. MD dan seorang inisial AT.
Kronologis Pengancaman versi Jurnalis Irvan:
22 Oktober 2021
Awalnya saya menerima Press release dari Arin. Lembaga yang berdemonstrasi di Mabes Polri terkait dugaan ilegal mining, lalu saya mengkonfirmasi ke beberapa pihak berwenang untuk meminta tanggapannya. Hingga ke pihak terkait pun saya minta tanggapannya. Tapi AT tak memberikan tanggapannya hanya mengirim emoticon jempol, dan berikutnya tidak memberikan respon.
26 Oktober 2021
Jawaban dari beberapa lembaga berwenang mulai saya dapati, dan sebelumnya pihak kantor saya mengarahkan untuk menunggu tanggapan dari pihak terkait, lalu berita diterbitkan di hari itu juga setelah data terkumpul dengan judul "Diduga Lakukan Sejumlah Pelanggaran Hukum, PT. Masempo Dalle diadukan ke Mabes Polri"
Setelah itu malam saya mendengar kabar dari teman bahwa saya sedang dicari oleh beberapa preman yang diduga berkaitan dengan PT. MD dan AT
27 Oktober 2021
Saya menindaklanjuti berita kemarin dengan keterangan tambahan dari pihak berwenang dan saya menindaklanjuti perkembangan kasus pembacokan. Diduga berkaitan dengan PT. MD dan AT.
Usai mengumpulkan data berita saya diterbitkan dengan judul "Rekam Jejak Sorotan Publik Hingga Kasus Pembacokan yang Berkaitan dengan Dugaan Ilegal Mining PT. Masempo Dalle"
Selang beberapa waktu berita saya terbitkan dan posisi saya sedang membagikan berita, ada nomor baru yang saya tak kenali mengirimkan pesan bernada ancaman.
Serta beberapa orang dan salah satu Ketua Ormas yang meminta bertemu dan meminta saya untuk berhenti memberitakan PT. MD dan AT.
Malam kisaran pukul 10.00, saya bertemu dengan Ketua AJI Kendari Rosniwanty, Sekum AJI Kendari dan seorang Anggota AJI. Mengarahkan untuk sementara waktu mencari tempat aman dan pihaknya akan mendiskusikan dan menindaklanjuti terkait kasus yang menimpa saya.
28 Oktober 2021
Saya mengambil sudut pandang yang berbeda lagi dengan mengumpulkan data dan hasil pantauan saya yang berkaitan dengan upaya pembungkaman dan teror yang diduga kerap dilakukan oleh PT MD dan AT.
Lalu setelah data terkumpul berita saya terbit dengan judul "Rekam Jejak Upaya Pembungkaman dan Teror yang Diduga Kerap Dilakukan PT MD dan AT."
Pasca berita tersebut salah satu oknum aktivis di Kendari meminta bertemu untuk meminta saya berhenti memberitakan PT. MD dan AT.
Selang beberapa waktu salah satu ketua ormas lokal menelpon dengan tekanan untuk meminta bertemu dan membahas sesuatu hal yang sifatnya penting.
Kisaran pukul 8 malam saya masuk kembali di Kota Kendari. Setelah sebelumnya mengamankan diri di luar Kota Kendari.
Kisaran pukul 3 pagi, saya bangun dan hendak keluar mencari makan dan pulang ke rumah. Namun belum sampai di tujuan, saya tiba-tiba dipalang oleh Orang Tak Dikenal di perempatan Pasar Baru. Pas depan Toko Kredit Simpatik bypass.
Tidak sampai di situ saja OTK yang menggunakan mobil minibus Toyota Rush berwarna silver keabu-abuan mengikuti hingga di Perempatan Wua-wua. Namun mereka tidak berhasil mengikuti saya, saya mengecoh mereka dengan masuk di lorong-lorong kecil di Kelurahan Anaiwoi.
Berita Terkait
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Jurnalis Belanda: Rombongan Patrick Kluivert Segera Tinggalkan Jakarta
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Bukan Serangan Drone, Arie Untung Sebut Jurnalis Saleh Aljafarawi Dibunuh Milisi Proksi Israel
-
Apes! Usai Liputan Sidang di PN Jakpus, HP Jurnalis ANTARA Dijambret di Gang Sempit
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi