Suara.com - Pelaku penyerangan yang berkostum Joker di kereta Jepang mengaku sengaja melakukan aksinya karena ingin dijatuhi hukuman mati.
Menyadur The Sun Senin (1/11/2021), insiden tersebut terjadi kereta bawah tanah di Tokyo dan mengakibatkan 18 orang tewas.
Seorang saksi mengatakan kepada surat kabar Yomiuri bahwa mereka melihat pelaku menghunus pisau berlumuran darah.
"Saya pikir itu adalah aksi Halloween. Kemudian, saya melihat seorang pria berjalan ke sini, perlahan-lahan melambaikan pisau panjang," ungkapnya.
Pasca kejadian tersebut, polisi menangkap seorang pria berusia 24 tahun, diketahui bernama Kyota Hattori, atas dugaan percobaan pembunuhan di dalam kereta Keio dekat stasiun Kokuryo.
"Pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang pria berusia 70-an yang duduk di kereta, tetapi tidak dapat memenuhi tujuannya (membunuhnya)," kata juru bicara kepolisian Tokyo kepada AFP.
Menurut laporan media setempat, pria tua yang menjadi korban tersebut saat ini dalam kondisi kritis dan dalam perawatan medis.
"Dia bilang ke polisi bahwa dia ingin dijatuhi hukuman mati dengan membunuh seseorang," tambah juru bicara itu.
Kyodo News melaporkan bahwa pelaku mengaku kepada polisi jika dirinya mengagumi salah karakter film fiksi, Joker.
Baca Juga: Brutal! Joker Serang Puluhan Penumpang Kereta Jelang Malam Halloween, 17 Korban Terluka
Polisi juga mengungkapkan jika pelaku merasa gagal dalam pekerjaan dan pertemanan, kemudian ingin mengakhiri hidupnya.
Seorang penumpang laki-laki, yang berjarak sekitar satu meter dari Hattori, mengatakan jika awalnya mengira itu adalah aksi perayaan Halloween.
Selain menyerang penumpang, pelaku juga membakar dua gerbong kereta hingga harus berhenti darurat di stasiun terdekat.
Kereta berhenti darurat di Stasiun Kokuryo di Chofu, Tokyo barat dan api dipadamkan sekitar 30 menit dengan bantuan 40 kendaraan pemadam kebakaran.
"Saya mendengar ledakan keras dan melihat api dan asap di belakang. Semua orang panik," kata seorang penumpang.
Sankei melaporkan jika sebelum terjadi serangan, pelaku terlihat berjalan di sekitar distrik Shibuya Tokyo, daerah yang penuh dengan anak muda berkostum Halloween.
Pelaku mengungkapkan jika dia sengaja mengenakan kostum Joker tersebut khusus untuk melakukan penyerangan.
"Pertama saya pikir itu seperti acara Halloween. Tapi saya langsung bergegas pergi ketika seorang pria membawa pisau panjang. Saya sangat beruntung tidak terluka," kata seorang pria yang berada di kereta kepada NHK.
Akibat serangan tersebut, sedikitnya 18 korban mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (31/10/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern