Suara.com - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) mengukuhkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah pimpinan Nadiem Makarim sebagai kementerian dengan kinerja terbaik di Kabinet Indonesia Maju.
Dalam paparannya, Kemendikbudristek menempati posisi teratas kementerian dengan elektabilitas terbaik sebesar 9%.
Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad, mengungkapkan hasil tersebut diperoleh saat diajukan pertanyaan menteri dan kementerian apa dengan kinerja paling baik dan paling buruk.
Temuan survei LSIN menunjukkan terdapat lima menteri dengan kinerja terbaik menurut publik yaitu Kemendikbudristek, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft), Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menanggapi temuan tersebut, Prof. Lili Romli mengatakan bahwa hasil survei LSIN ini bisa menjadi bahan masukan bagi Presiden.
"Kementerian yang kontraproduktif harus dievaluasi oleh Jokowi, sebaiknya Jokowi segera mereshuffle Menteri-Menteri yang jika dinilai kinerjnaya tidak bagus sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye," kata Prof Lili Romli salah satu narasumber dalam diskusi yang hasil survei nasional tersebut ditulis Rabu (3/11/2021).
Survei ini memunculkan apresiasi positif kepada Kemendikbudristek karena dinilai mampu menjalankan belajar mengajar selama pandemi serta banyak memberikan insentif bantuan kepada siswa.
Respons positif publik kepada Kemendikbudristek juga diperoleh setelah kementerian ini menjalankan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi guru honorer.
Pada tahap 1 tercatat 173.329 guru honorer lulus formasi dan akan diikuti tahapan selanjutnya. Status PPPK bagi guru honorer dinilai ini akan memberikan perlindungan kepada guru honorer dan lebih mengangkat derajat guru sebagai profesi mulia dan terhormat.
Baca Juga: Menteri Nadiem Ingin Orangtua Perhatikan Aspek Gizi dan Psikologis Anak di Masa PTM
Riset LSIN juga menilai Nadiem Makarim yang akrab disapa Mas Menteri sebagai Calon Presiden – Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) alternatif dari klaster profesional.
Nadiem menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 9,2% di bawah Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Yasin Mohammad, nama-nama potensial tersebut memiliki modal elektoral dan berpotensi menjadi capres-cawapres alternatif pada Pemilu 2024.
Abdul Azis, Direktur Riset Dialektika Institute, berharap publik dapat memilih calon pemimpin secara cerdas. Survei LSIN, kata dia, bisa menjadi edukasi politik bagi publik. Apalagi survei ini turut memunculkan tokoh-tokoh alternatif.
"Jangan sampai publik memilih Capres hanya karena popularitas, namun juga kinerjanya," jelasnya.
Survei nasional LSIN yang mengukur persepsi publik terhadap kepuasan kinerja pemerintah dan kabinet dilakukan dalam rentang waktu 8-15 Oktober 2021.
Responden adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan pernah menjadi responden LSIN pada survei-survei sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan melalui telepon dengan panduan kuesioner oleh surveyor telepolling yang tersebar di seluruh provinsi. Survei nasional melibatkan 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error ± 2,8%.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung