Suara.com - Seorang tahanan Teluk Guantanamo menggambarkan secara terbuka bahwa dia ketakutan dan berhalusinasi karena teknik interogasi kuno CIA yang dirahasiakan.
Menyadur NPR Kamis (4/11/2021), Majid Khan jadi sasaran pelecehan seksual selama ada di fasilitas rahasia CIA yang dikenal sebagai black sites atau 'situs hitam'.
"Saya pikir saya akan mati," katanya.
Ini adalah pertama kalinya 'tahanan bernilai tinggi' bersaksi tentang interogasi yang secara luas dikutuk sebagai penyiksaan.
Khan digantung telanjang di langit-langit dalam jangka waktu yang lama, disiram berulang kali dengan air es untuk membuatnya tetap terjaga selama berhari-hari.
"Semakin saya bekerja sama dan memberi tahu mereka, semakin saya disiksa," katanya.
Kepalanya ditahan di bawah air sampai hampir tenggelam dan dipukuli juga diberi enema paksa. Ia juga diserang secara seksual dan kelaparan di penjara luar negeri yang lokasinya tidak diungkapkan.
"Saya memohon untuk berhenti dan bersumpah tidak tahu apa-apa. Jika saya memiliki informasi, pasti sudah saya berikan, tapi saya tidak punya apa-apa."
Khan dihukum antara 25 hinggga 40 tahun penjara, tapi hukumannya jauh lebih sedikit karena kerja samanya yang luas dengan pihak berwenang AS.
Baca Juga: Amerika Serikat Bunuh Pemimpin Senior Al-Qaeda Menggunakan Drone
Dia akan dibebaskan awal tahun depan, dimukimkan kembali di negara ketiga, yang belum diketahui karena dia tak bisa kembali ke Pakistan, sesuai kewarganegaraannya.
Khan, 41, telah mengaku sebagai kurir al-Qaeda dan terlibat dalam beberapa plot terorisme termasuk memberikan dukungan logistik untuk serangan 11 September.
Warga negara Pakistan yang lahir di Arab Saudi ini juga terlibat dalam plot pengeboman hotel JW Marriott Jakarta, Agustus 2003.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!