Suara.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku siap memberikan perlindungan kepada keluarga Veronica Koman yang rumah oranggtua nya dikawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, mendapatkan teror berupa ledakan.
"Sebagai pribadi, Veronica kerap mendapatkan tekanan akibat aktivitasnya sebagai pembela HAM. Ternyata, serangan tidak hanya ditujukan ke pribadi, tetapi sudah melebar kepada keluarga. Teror-teror seperti ini harus dihentikan,” kata Ketua LPSK Hasto Atmojo melalui keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
Hasto menyebut serangan yang diterima keluarga Veronica hari Minggu kemarin, ternyata bukan yang pertama. Pihak kepolisian harus mengusut tuntas kasus itu.
“Jangan biarkan pihak yang tidak bertanggung jawab menciderai kehidupan demokrasi di Indonesia,” ucap Hasto.
Hasto pun sangat menyayangkan serangan tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk intimidasi terhadap kerja–kerja pembela HAM seperti yang kerap dilakukan Veronica Koman dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua. Veronica diketahui juga sebagai pengacara pembela HAM.
Dalam waktu dekat, kata Hasto, pihaknya akan membangun komunikasi dengan Veronica maupun pihak keluarga untuk menawarkan perlindungan.
"Negara melalui LPSK menyiapkan mekanisme perlindungan bagi mereka yang menjadi saksi dan korban kejahatan," ucapnya.
Menurut Hasto, tindakan seperti teror, intimidasi bahkan serangan terus-menerus dilancarkan kepada pembela HAM di Indonesia, seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah.
"Banyak kasus menimpa mereka yang aktif membela hak-hak dasar masyarakat dan sudah sepatutnya mendapatkan perhatian serius negara," imbuhnya.
Baca Juga: Rumah Ortu Veronica Koman Diteror, Tetangga Dengar 2 Kali Ledakan: Gak Kepikiran Itu Bom
Densus Sebut Teror karena Sikat Vero ke OPM
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan barang bukti berupa surat berisi pesan ancaman terhadap Veronica Koman. Surat tersebut ditemukan di kediaman orang tuanya saat terjadi teror petasan.
Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar menduga ancaman itu berkaitan dengan sikap Veronica Koman yang membela kelompok kemerdekaan Papua.
"Diperkirakan merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," kata Aswin kepada wartawan, Senin.
Berdasar foto yang beredar, surat tersebut berisikan pesan" 'Warning!!! If The Police and Aparat dalam Maupun Luar Negeri Tidak Bisa Menangkap Veronika Kuman @Hero Pecundang dan Pengecut, Kami Terpanggil Bumi Hanguskan Dimanapun Bersembunyi. Maupun Gerombolan Pelindungmu'.
Tertera dalam surat tersebut mengatasnamakan Laskar Militan Pembela Tanah Air.
Berita Terkait
-
Rumah Ortu Veronica Koman Diteror, Tetangga Dengar 2 Kali Ledakan: Gak Kepikiran Itu Bom
-
Densus 88 Duga Teror Petasan Terkait Sikap Veronica Koman Terhadap OPM
-
Diduga karena Ungkit Isu HAM Papua, Orang Tua Veronica Koman Juga Sering Diteror
-
Terungkap! Pelaku Teror Di Rumah Orang Tua Veronica Koman Diduga 2 Orang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional